Banyak Muslim yang mengatakan bahwa mereka mencintai kalimat Tauhid. Kalimat tauhid, 'laa ilaha illallah' artinya tidak ada Tuhan selain Allah. Artinya tak ada tempat bersandar, berlindung, berharap kecuali Allah. Tak ada sumber keselamatan yang menghidupkan, mematikan, memberi dan menjauhkan rahmat selain Allah.
Alhamdulillah kalau makin banyak yang sadar akan kalimat tauhid ini. Yang kemudian menjadi penting adalah amalannya secara murni. Coba lihat kalimat-kalimat seperti ini:
"Suamiku selingkuh. Aku tak bisa hidup tanpanya. Hanya ia sumber hidupku."
Tuhan berpindah ke suami. Kalau benar-benar mengesakan Allah: "Aku cinta padanya karena Allah. Kalau Allah ambil ia dariku, aku ikhlas, karena aku menikah untuk melengkapi agamaku. Semoga Allah memberikan lagi suami yang lebih baik, sebagai tempatku beribadah untuk Allah. Allah tahu apa yang terbaik untukku."
"Bossku memerintahkanku melakukan hal terlarang ini. Apa boleh buat, kulakukan. Kalau kutolak, bagaimana aku bisa makan nanti?"
Tuhan pindah ke boss. Kalau benar-benar mengesakan Allah: "Aku bekerja sebagai syarat menerima rizki Allah swt. Allah lah sumber rizkiku. Kalau aku harus melakukan dosa, lebih baik aku cari pekerjaan lain. Semoga Allah berikan pekerjaan yang lebih baik dan berkah."
"Suamiku dipecat. Bagaimana keluarga kami bisa hidup?"
Tuhan pindah ke pekerjaan suami. Kalau benar-benar mengesakan Allah: "Alhamdulillah. Semua dari Allah pasti yang terbaik bagi keluarga kami. Pasti ada rencana Allah di balik semua ini. Semoga Allah berikan sumber penghasilan yang lebih baik, lebih mendekatkan suamiku dan keluarga kami denganNya. Aamiin."
"Kekayaanku adalah buah kerja kerasku selama ini."
Tuhan pindah ke diri sendiri. Rizki hanya berasal dari Allah. Kalau benar-benar mengesakan Allah: "Alhamdulillah Allah berikan aku kesempatan untuk bisa bekerja mencari nafkah, menjemput rizki yang berlimpah yang telah ditetapkanNya untuk kami. Semoga Allah menjagaku agar bisa mempertanggungjawabkan harta pemberianNya ini dan menunaikan hak orang-orang yang ada di dalamnya. Aamiin."
'Ia menghinaku di muka umum. Aku tidak pernah bisa terima. Bagaimana aku bisa hidup dengan muka tercoreng?"