Fitrah manusia adalah bergerak. Manusia diciptakan untuk bergerak, aktif secara fisik, bukan hanya berfikir. Aktivitas fisik sangat penting bukan hanya untuk kesehatan fisik kita secara umum, tapi juga untuk kesehatan mental, kebahagiaan dan prestasi. Aktivitas fisik:
- langsung berdampak pada otak dengan meningkatkan berbagai neurotransmitter seperti dopamine, serotonin, noradrenaline yang akan membuat mood kita lebih baik.
- meningkatkan fokus perhatian yang bisa bertahan minimal 2 jam.
- membuat kita lebih sigap dan cepat bertindak dan bereaksi.
Karenanya berolah raga membuat kita lebih gembira, berenergi, lebih kuat dan bahkan bisa menurunkan berat badan. Bukan hanya itu, kita bisa meningkatkan prestasi kita karena olah raga membuat kita mampu menjaga fokus dan perhatian kita lebih lama dalam pekerjaan kita. Memori jangka panjang kita pun menjadi lebih baik. Kita bisa ingat lebih banyak hal yang terjadi di masa lalu terkait pekerjaan tersebut.
Aktivitas fisik mengubah anatomi otak, fungsi dan fisiologinya. Bergerak membantu otak memproduksi sel otak baru, sehingga hippocampus, yang mengurus memori, bisa tumbuh, ukurannya membesar, volumenya meningkat. Dampaknya selain meningkatkan kemampuan memori jangka panjang, fokus dan atensi pun meningkat.Â
Yang paling penting adalah dampak transformasinya. Dengan memperbesar dan memperkuat hippocampus dan prefrontal cortex, olah raga membuat tubuh lebih mampu mencegah penyakit neurodegeneratif dan menurunnya kemampuan belajar dan berfikir seiring dengan bertambahnya usia.
Menurunkan intensitas olah raga memperlambat aliran darah ke delapan area dalam otak. Yang paling terpengaruh adalah hippocampus. Kalau hal ini berjalan terus, dalam 10 tahun ukuran otak akan berkurang secara signifikan. Tanpa adanya kenaikan densitas neuron, penurunan ukuran otak ini melemahkan kesehatan mental. Jadi bukan hanya kondisi fisik yang terpengaruh, tapi juga kesehatan mental. Kurang olah raga juga meningkatkan resiko penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer dan parkinson.Â
Olah raga mencegah sistem imun menurun di masa usia lanjut. Secara umum sistem imun menurun 2-3% setiap tahun sejak kita berusia 20 tahun. Itulah sebabnya orang lanjut usia lebih banyak terkena infeksi, juga terkena arthritis dan kanker.
Sebuah riset meneliti 125 orang yang rutin bersepeda jarak jauh, beberapa berusia 80 tahun. Ternyata sistem imun mereka sama seperti orang berusia 20 tahun.
Para peneliti juga melihat penanda T-cells yang membuat sistem imun mampu mengatasi infeksi. T-cell diproduksi di thymus, kelenjar yang terletak di depan jantung. Biasanya thymus mengecil seiring dengan berjalannya usia. Ternyata para pesepeda jarak jauh ini memproduksi T cells seperti orang dewasa berusia 20 tahun. Sementara orang-orang berusia sama yang tak aktif hanya meproduksi sedikit sekali.
Para peneliti yakin bahwa aktif di usia lanjut membuat mereka mampu mengatasi infeksi yang mematikan sekalipun. Usahakan berolah raga selama 30 menit tiga sampai lima kali setiap minggu, berarti 150 menit degup jantung kita meningkat setiap minggu. Setidaknya berolah ragalah 75 menit dengan intensitas tinggi setiap minggu.
Kita tak perlu menjadi atlit untuk mendapatkan manfaat ini. Gerakan apapun akan membantu. Berjalan, naik tangga, membersihkan rumah bisa dimasukkan sebagai aktivitas fisik. Perhatikan degup jantung yang meningkat selama melakukannya. Dansa juga akan membalikkan sinyal penuaan dalam otak dengan memperbaiki memori, kemampuan belajar dan keseimbangan. Hal ini membantu mengatasi stress, kecemasan dan depresi. Mencoba berbagai jenis tarian membuat kita terus belajar, dan akhirnya memperbesar ukuran hippocampus.
Nah, jadi apa hal yang paling mudah yang bisa kita lakukan untuk rutin berolah raga minimal 30 menit setiap hari, mulai hari ini?