Sering kita melakukan ibadah tanpa benar-benar faham, apa yang kita sedang lakukan. Begitu juga puasa Ramadlan. Dan di akhir Ramadlan kita pun gembira menyambut Ied hadir sebentar lagi. Dan Ramadlan berlalu tak lama lagi. Dan untuk apa? Apa saja yang ia tinggalkan? Sudah seberapa jauh kita sebagai manusia berkat Ramadlan ini?
Kalau Ramadlan disambut untuk menyongsong bulan penuh kebersamaan, sudah seberapa jauh kita membangunnya?
Kalau Ramadlan disambut untuk menguruskan badan, sudah berapa kg timbangan turun?
Tapi sesungguhnya Ramadlan hadir untuk membawa taqwa. Sudah berapa jauh kita menggapai taqwa? Atau kita akan membiarkannya pergi tanpa bertanya mengenai taqwa? Dan tak terlalu peduli juga kalau ia berlalu tanpa kata tentang taqwa?
Mengapa pula Allah, dengan cintaNya, menghadirkan Ramadlan agar ktia bertaqwa?
Menjadi manusia paling baik dan mulia
Allah ingin kita menjadi mulia. Sudahkah kita gapai taqwa untuk membangun kemuliaan? Atau kita lebih sibuk berburu baju keren dan elegan untuk menghadirkan kata "mulia" saat Ied datang?
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal (Al Hujurat 13).
Menang!!
Hidup sesungguhnya adalah seperti permainan. Dan taqwa adalah poin penting untuk bisa menang. Taqwa adalah energi yang mengantar kita untuk "unlock" level berikutnya.
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan (An Naba 31).