Pemimpin perusahaan, divisi dan departemen adalah pemimpin Human Capital Development yang sesungguhnya. Merekalah yang bertanggung jawab atas pertumbuhan perusahaan dan untuk itu juga bertanggung jawab atas pertumbuhan warganya.
Banyak sekali pemimpin dalam perusahaan merekrut anggota tim tanpa tahu bagaimana cara merekrut yang baik, menyerahkan segala urusan rekrutmen dan pengembangan pada tim Human Capital Development, tanpa mau tahu bahwa merekalah yang sesungguhnya penanggung jawab human capital development. Human Capital Development team adalah pendukung, seperti dokter yang membantu pasien sembuh, bukan pemeran kesembuhan yang sesungguhnya. Pasienlah yang memegang peranan penting, wong itu badan mereka. Leaders lah pemeran Human Capital Development sesungguhnya, wong itu anggota tim nya.
Menyerahkan nasib team pada human capital team hanya akan menghasilkan perusahaan yang tidak efektif, mubazir dan menghambur-hamburkan uang. Dan inilah hal yang terjadi di berbagai negara. Itulah sebabnya banyak negara mengalami angka engagement index yang rendah. Betapa besar uang yang terbuang percuma dan sia-sia, mengingat biaya pembayaran gaji makin tinggi dari masa ke masa. Gaji adalah investasi, dan investasi harus dikelola dengan baik. Warga adalah investasi terpenting dan membutuhkan pengelolaan yang baik dalam bentuk engagement yang efektif. Tanpa adanya engagement/keterlibatan yang efektif tentu perusahaan tidak akan mendapatkan ROI yang optimal dari investasi tersebut.
Nah bagaimana kita bisa membangun keterlibatan yang lebih baik dalam tim kita?
Ngaca, yuk.
Kita sendiri terlibat nggak? Kalau mau seluruh anggota tim terlibat, ya kita sendiri pun harus terlibat dong. Coba renungkan, seberapa penting tim kita untuk kita? Seberapa penting mereka bagi kesuksesan perusahaan dan kesuksesan kita, sehingga kita mau menyempatkan diri untuk benar-benar terlibat dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka? Kalau kita tak punya waktu, jangan rekrut orang, dan jangan biarkan mereka diam di dalam tim tanpa pengembangan. Lepaskan mereka dan izinkan mereka tumbuh di tempat lain, di mana ada orang lain yang mau membangun mereka.
Cari anggota tim yang mau dan bisa dilibatkan (engage-able)
Rekrut berdasarkan nilai-nilai, dan jadikan nilai-nilai ini sebagai boss yang sesungguhnya, di mana tiap pemimpin pun mentaatinya dengan konsisten.
Hal ini akan sangat menghemat waktu dan membuat pemimpin bisa fokus pada pertumbuhan dan tidak banyak terlibat dalam drama dan berbagai isyu attitude, ketidak cocokan, dan pertikaian.
Jadilah pemimpin yang dapat dipercaya.Â
Sudahkah kita menjadi pemimpin yang dipercaya? Atau tim kita membicarakan kita dan mengeluh diam-diam di belakang punggung kita? Apakah mereka merasa nyaman untuk membahas berbagai hal terkait pertumbuhan dan semangat kerja mereka?