Mohon tunggu...
Indira GhinaAndini
Indira GhinaAndini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswi yang minat pada psikologi dan menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Kebakaran Hebat di Warung Nasi Ampera Jalan Soekarno-Hatta Bandung

11 Desember 2023   23:15 Diperbarui: 13 Desember 2023   11:34 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Nasi Ampera Kebon Kalapa (Sumber : zonaliterasi.id)

Masyarakat Bandung pasti sudah akrab dengan keberadaan Warung Nasi khas Sunda ini. Warung Nasi Ampera merupakan sebuah tempat makan khas Sunda yang menawarkan beragam hidangan seperti nasi liwet, nasi timbel, gepuk, ayam bakar, ayam kecap, bacem, pepes, dan variasi lainnya. Warung Nasi Ampera dikenal karena memberikan pelayanan yang memenuhi standar kebersihan, kenyamanan, kecepatan, serta kelezatan masakan, yang menjadi nilai tambah bagi warung ini.

Ampera merupakan singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat, yang mengindikasikan niat untuk membantu meringankan beban rakyat dengan menyediakan warung makan dengan harga yang terjangkau. Warung ini mengusung tagline "ngeunah, murah, tur tumaninah," yang dapat diartikan sebagai cita rasa lezat, harga terjangkau, dan kenyamanan. Tagline ini telah menjadi standar pelayanan di Warung Nasi Ampera dan tetap berlaku hingga saat ini.

Warung Nasi Ampera bermula dari sebuah warung tenda sederhana di tepi jalan, tepatnya di Terminal Kebon Kalapa, Bandung. Pendiri warung nasi ini adalah H. Tatang Sujani dan istrinya, St. E. Rochaety, pada tahun 1963. Saat itu, Warung Nasi Ampera terlihat sederhana dan sering kali dikunjungi oleh sopir angkot. Meskipun terlihat kurang bersih, Ampera memiliki keunggulan karena menyajikan pelayanan cepat dengan konsep "geksor," di mana makanan langsung disajikan begitu tamu duduk. Hal ini membuat pelanggan dapat menikmati hidangan khas Sunda dengan cepat tanpa perlu menunggu lama.

Seiring perkembangan Terminal Kebon Kalapa, jumlah pelanggan Warung Nasi Ampera terus meningkat dari hari ke hari. Tidak hanya terbatas pada sopir angkot, tetapi pelanggan berasal dari berbagai kalangan masyarakat yang singgah di Terminal Kebon Kalapa, bahkan ada yang sengaja datang untuk mencoba Warung Nasi Ampera. Dengan lonjakan pengunjung yang signifikan, warung nasi Ampera di Kebon Kalapa mulai kesulitan menampung jumlah pelanggan. Oleh karena itu, pada tahun 1984, Warung Nasi Ampera mengatasi keterbatasan ini dengan membuka cabang pertamanya di Jalan Astana Anyar, Bandung, yang berjarak sekitar 1 km dari lokasi awal di Kebon Kalapa.

Berkembang pesat sejak pertama kali dibuka, Warung Nasi Ampera mendapat tawaran kerja sama dari beberapa rekan H. Tatang untuk membuka cabang. Hingga saat ini, Warung Nasi Ampera telah mengelola 30 outlet yang tersebar di berbagai lokasi di kota Bandung, seperti Jl. Soekarno Hatta, Dalem Kaum, King's, OTISTA, Cibabat, Padalarang, Suci, Buah Batu, Pajajaran, Arcamanik, Terminal Leuwi Panjang, hingga Bojongsoang di kabupaten Bandung. Selain itu, mereka juga membuka cabang di berbagai kota lain seperti Jakarta, Bogor, Ciamis, Sumedang, Karawang, dan Yogyakarta. Kesuksesan Warung Nasi Ampera dapat diatributkan kepada konsistensi mereka dalam merawat cita rasa khas Sunda dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Warung Nasi Ampera memiliki sebuah cabang di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat. Jalan Soekarno-Hatta adalah jalur lintas antar kota dan bagian dari Jalan Nasional No. 3, yang menghubungkan kota-kota di sebelah selatan pulau Jawa.

Pada hari Kamis (12/1/2023) siang sekitar pukul 12.50 WIB, terjadi kebakaran hebat yang melibatkan seluruh area Warung Nasi Ampera di Jl. Soekarno-Hatta no. 618. Api menyebar dengan cepat karena sebagian besar materi bangunan Warung Nasi Ampera terbuat dari kayu. Pihak Petugas Pemadam Kebakaran Dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung menerima laporan kebakaran pada pukul 13.05 WIB, dan pada saat itu api sudah meluas. Beberapa unit mobil pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi kejadian. Kepadatan lalu lintas terjadi dalam beberapa waktu di sekitar Warung Nasi Ampera karena banyak kendaraan yang berhenti mendadak untuk menyaksikan kejadian kebakaran. Pihak kepolisian kemudian mengatur situasi lalu lintas, dan akses menuju lokasi ditutup sementara untuk memfasilitasi upaya pemadaman dan mengurangi potensi kericuhan.

Proses pemadaman Warung Nasi Ampera Soekarno-Hatta (Sumber : infobdg.com)
Proses pemadaman Warung Nasi Ampera Soekarno-Hatta (Sumber : infobdg.com)

Ketika kebakaran terjadi, Warung Nasi Ampera beroperasi seperti biasa, dengan beberapa pengunjung yang sedang makan siang. Meskipun dalam peristiwa kebakaran ini tidak ada korban jiwa, beberapa sepeda motor yang terparkir di halaman parkir mengalami kebakaran. Proses pemadaman Warung Nasi Ampera berlangsung selama kurang lebih satu jam, dan akhirnya, warung berhasil dipadamkan. Perlu dicatat bahwa insiden kebakaran yang menimpa Warung Nasi Ampera bukanlah yang pertama kali, karena sebelumnya, pada tahun 2017, warung ini juga mengalami kejadian serupa.

Warung Nasi Ampera yang terletak di jalan Rancabolang ini bersebelahan dengan penjual rotan di tepi Jalan Soekarno-Hatta, serta beberapa tempat makan lain seperti Burger King dan KQ-5. Sayangnya, tempat penjualan rotan dan velg mobil yang berdekatan dengan Warung Nasi Ampera juga terlibat dalam kebakaran. Langsung di sebelah Warung Nasi Ampera, terdapat Pasar Rancabolang Sumberhurip yang, untungnya, tidak terkena dampak api kebakaran sedikit pun. Api menyebar dengan sangat cepat karena sebagian besar bahan bangunan didominasi oleh kayu, ditambah lagi dengan adanya angin kencang yang mempercepat perambatan api.

Kondisi Toko Rotan yang terkena api dari Ampera (Sumber : x.com/YussyMeiga)
Kondisi Toko Rotan yang terkena api dari Ampera (Sumber : x.com/YussyMeiga)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun