"Mereka sebenarnya juga ingin melihat dan mengukur sejauh mana antusiasme publik bagus atau tidak, tone-nya positif atau tidak sehingga bisa diketahui sentimennya," tambah dia.
Pemasangan tersebut juga mengandung maksud-maksud lain yang hendak dicapai. Hal ini dianggap sebagai hal yang sah, sebagai upaya politik dan partisipasi dari relawan untuk mendukung dan menyampaikan aspirasi terhadap tokoh politik yang dianggap memiliki kemampuan memimpin Indonesia.
Lebih jauh lagi, Surokim menilai, pemasangan di videotron tersebut selangkah lebih maju. Pasalnya, sudah menyandingkan Airlangga sebagai Ketum DPP Partai Golkar sekaligus Menko Perekonomian dan Gubernur Khofifah yang disinyalir sebagai pasangan Capres-Cawapres 2024.
"Karena dalam kontestasi pilpres elektabilitas yang paling penting adalah elektabilitas berpasangan. Terlepas itu by design atau kebetulan, tentu ini juga bisa menjadi langkah cerdas yang bisa memberi efek positif untuk Partai Golkar di Jatim. Apalagi, yang digandeng adalah Gubernur Jatim yang sudah menjabat dan punya pendukung dan basis pemilih di Jatim," kata Surokim dikutip dari Jawapos.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H