Kerasnya Kehidupan Membuatku Mengadu Nasib di Ibu Kota

Ibu Kota Negara Republik Indonesia, hmm tentunya sudah tak asing lagi. Iya! JAKARTA.

Berjuta-juta umat manusia menggantungkan hidupnya di kota ini. Kota ini menjadi impian mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Begitu pula yang saya rasakan, dan saya putuskan untuk fighting hidup di kota yang keras ini.

MONAS! Icon yang sangat menunjukkan bahwa kita sedang berada di Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Mari kita simak letak geografis kota Jakarta.

via batan.go.id

Kota DKI Jakarta terletak di Pulau Jawa. DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah, yaitu; Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu. Dengan total penduduk 9,608juta penduduk (tahun 2010).

Sering kali terdengar pertanyaan, “Seberapa panas kota Jakarta ini?”. Keadaan Kota Jakarta umumnya beriklim panas dengan suhu udara maksimum berkisar 32,7°C - 34,°C pada siang hari, dan suhu udara minimum berkisar 23,8°C -25,4°C pada malam hari.

Mari kita simak Gaya Hidup di Kota Jakarta

Hingga akhir 2019, dalam catatan APPBI, terdapat 321 pusat perbelanjaan berbagai kelas dan ukuran yang beroperasi di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, pusat belanja dengan klasifikasi mewah hanya bisa dihitung dengan jari. Mereka adalah Pacific Place, Plaza Senayan, Plaza Indonesia, dan Senayan City.

potret Senayan City di malam hari/suarasiber.com

Disini saya akan membagikan rincian pengeluaran saya (kurang lebih) untuk bertahan hidup di Jakarta. Kebetulan, saya hidup di Jakarta Barat dekat Kota Tua (salah satu Icon di Jakarta).

Biaya Tempat Tinggal

Saya tinggal Nge-kos dengan tarif start from Rp1.000.000-Rp1.900.000