Pergantian perdana menteri Prancis yang dilakukan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengguncang dunia politik. Hal ini diumumkan oleh Macron pada kamis (05/12) lalu, setelah perdana menteri sebelumnya digulingkan melalui mosi tidak percaya oleh anggota parlemen. Macron menunjuk Francois Bayrou sebagai perdana menterinya yang keempat nya pada Jumat (13/12).
Pengangkatan Bayrou sebagai perdana menteri Prancis tentunya mendapat banyak perhatian dari berbagai media di berbagai belahan dunia. Dua diantaranya adalah Al-Khaleej dan Ad-Dustour. Meskipun kedua media arab ini sama-sama mengangkat berita yang sama, namun terdapat penyajian informasi dari sudut pandang dan fokus informasi yang berbeda.
Al-Khaleej adalah surat kabar berbahasa Arab yang diterbitkan di Sharjah, Uni Emirat Arab. Al-Khaleej didirikan oleh Taryam dan Abdullah Omar Taryam pada 19 oktober 1970. Dalam perkembangannya, Al-Khaleej menjadi salah satu surat kabar terpenting bagi Negara Arab di Teluk Persia dan sempat mengalami krisis keuangan dan tutup pada 1972. Kini, Al-Khaleej menjadi surat kabar paling populer di negaranya.
Sedangkan Ad-Dustour merupakan surat kabar dari negara Yordania yang didirikan pada 1967 dan sebagian kepemilikannya merupakan milik pemerintah Yordania. Â Surat kabar ini terbentuk setelah dua surat kabar Palestina bergabung di pengasingan setelah pindah ke Yordania akibat Perang Enam Hari pada 1967 dan menjadi surat kabar independen sampai tahun 1986, setelah pemerintah Yordania memegang sebagian saham di dalamnya. Surat kabar ini merupakan surat kabar pertama di Timur Tengah yang hadir secara daring, semenjak tahun 1998.
Perbedaan pertama yang nampak jelas adalah dari judul yang digunakan. Ad-Dustour menggunakan judul " " . Sedangkan dalam Al-Khaleej, judulnya adalah " " . Kata  memiliki arti sekutu atau sekongkol. Al-Khaleej menyebutkan bahwa Bayrou dan Macron adalah sekutu pada judul, sedangkan Ad-Dostour hanya menyebutkan bahwa Presiden Prancis memilih Bayrou sebagai perdana menteri pada judulnya.Â
Selain itu, isi berita dari dua media ini pun mirip, tetapi Al-Khaleej lebih menjelaskan secara rinci daripada Ad-Dustour yang menjelaskan lebih singkat dan hanya fokus pada informasi yang sesuai dengan judul. Dalam Al-Khaleej dicantumkan komentar dari tokoh lain, serta ucapan selamat kepada Bayrou dari Ursula Von der Leyen. Dalam Ad-Dustour tidak disebutkan hal-hal tersebut. Â
Selain itu, Al-Khaleej juga menyebutkan bagaimana keadaan Prancis, mulai dari krisis yang akan dihadapi dan diselesaikan oleh Bayrou, perpecahan politik yang terjadi, penyebab terjadinya krisis politik di Perancis, bahkan latar belakang politik Bayrou dan alasan pemilihannya pun disebutkan. Al-Khaleej memberikan analisis yang lebih rinci dan mendalam mengenai berita, dan menampilkan berbagai perspektif politik mengenai hal ini.
Sementara As-Dustour memiliki gaya penulisan yang lebih singkat dan langsung pada intinya. Beritanya terkesan lebih netral dan tidak memberikan spekulasi atau detail tambahan. Ad-Dustour lebih fokus pada pengangkatan perdana menteri baru dan dampak langsung dari pengangkatan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H