Mohon tunggu...
Indi Kusuma Hati
Indi Kusuma Hati Mohon Tunggu... Freelancer - Blog Contributor

Berkarya dalam diksi-diksi. Merangkai kata-kata sebagai bentuk aksi.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Novel Breaking Point Karya Pretty Angelia - Semua Orang Punya Kesempatan

2 Januari 2025   14:17 Diperbarui: 2 Januari 2025   14:17 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang pernah melakukan kesalahan, tetapi apakah orang itu tidak berhak mendapatkan kesempatan kedua?Semua orang punya mimpi, maka tidak ada salahnya untuk berjuang meraihnya.

Novel Breaking Point memberikan sisi seperti itu. Karya Pretty Angelia ini bercerita tentang Geta, Vierro, Daniar, dan Bogel. Empat orang yang disatukan dalam satu kelas paket-C. Mereka punya mimpi, tujuan, dan masalah sendiri. Mereka mencari yang namanya kesempatan. Kesempatan untuk memaknai hidup dengan cara lebih utuh. Apakah keempat orang ini mampu menghargai kesempatan yang telah diberikan?

Pesan moral yang menghangatkan hati

Pembaca dapat memetik pesan moral yang berharga dari novel ini. Tentang persahabatan. Tentang para tokoh yang pantang menyerah dalam memperjuangkan mimpi dan melawan ketidakadilan. Sederhana memang tetapi hal ini menjadi pengingat bagi kita tentang arti kehidupan dan kesempatan kedua.

Pertemanan nan singkat namun bermakna

Di sini tokoh Geta, Vierro, Daniar, dan Bogel digambarkan menjalin pertemanan yang dalam. Mereka baru bertemu di kelas paket-C, tetapi ikatan di antara mereka sungguh mendalam. Bagaimana mereka saling dukung satu sama lain. Bagaimana mereka berusaha untuk mempergunakan kesempatan kedua yang telah diberikan kepada mereka.Ketika tokoh A mengalami kesulitan, tokoh B dengan senang hati membantu. Pertemanan dari keempat tokoh ini merupakan pertemanan yang diinginkan semua orang.

Manisnya bumbu percintaan khas remaja

Plot cerita ini memang punya fokus untuk menghargai kesempatan yang diberikan. Namun, bumbu-bumbu romansa anak muda tidak luput dari novel ini. Justru ini yang menjadi salah satu roda penggerak cerita agar tidak membosankan. Adegan kupu-kupu dari tokoh A dan tokoh B yang buat pembaca senyum-senyum sendiri. Seperti nostalgia percintaan saat remaja dulu.

Premis standar dan penokohan cukup menarik

Premis untuk novel ini dapat dikatakan premis yang biasanya kita temui. Namun, perlu diingat bahwa dengan premis seperti ini, kita jadi terus diingatkan tentang arti kehidupan yang sesungguh. Semakin cerita itu dekat dengan kita, maka kita mudah untuk memahaminya, bukan?

Selain itu, penokohannya cukup menarik. Meski ada beberapa tokoh yang terkesan hanya tempelan untuk penggerak cerita, setidaknya dengan premis seperti ini, tokoh-tokoh utamanya sudah digambarkan dengan cukup baik.

Akhir kata, pada dasarnya novel ini punya ide cerita yang bagus. Breaking Point. Sesuai judulnya, penulis ingin menyampaikan apa sih breaking point itu dalam kehidupan? Bagaimana setiap orang pasti mengalami satu titik yang menjadikannya lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun