Mohon tunggu...
Indi Kusuma Hati
Indi Kusuma Hati Mohon Tunggu... Freelancer - Blog Contributor

Seseorang yang gemar membaca dan belajar untuk menulis dengan baik. Berusaha untuk menjadi manusia yang mau mengembangkan diri, mengeksplor, meriset, dan menulis tentang banyak hal yang bisa berguna bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Novel Gadis Minimarket Karya Sayaka Murata - Seorang Wanita yang Dipaksa "Normal"

19 November 2024   09:50 Diperbarui: 19 November 2024   11:11 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi: Novel Gadis Minimarket - Sayaka Murata 

Makanya,  penokohan untuk karakter Keiko, bagi saya adalah hal yang menarik. Kamu bakalan diajak untuk relate dengan apa yang dialami Keiko tapi juga kesal secara bersamaan.

Stereotip Masyarakat Tentang Kehidupan

Novel yang hanya punya halaman kurang dari 200 ini, saya kira hanya novel tipis yang menceritakan kehidupan Keiko sebagai pegawai minimarket. Akan tetapi, saya ternyata salah. Novel ini lebih dari itu.

Sayaka Murata menyuntikkan beberapa stereotip yang dimiliki masyarakat ke dalam ceritanya ini. Entah itu tentang suatu pilihan hidup, eksistensi seseorang di dalam masyarakat, dan fungsi dari setiap gender.

Tapi, ada satu hal yang membuat saya manggut-manggut sendiri. Ternyata kebiasaan masyarakat ikut campur dan mengomentari hidup orang lain tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Jepang atau mungkin di seluruh dunia ini, masyarakat punya keahlian itu jika seseorang ternyata tidak bisa "menyatu" dengan baik sesuai standar yang sudah ada sebelumnya.

Cerita Page Turner yang Menyegarkan  

Novel Gadis Minimarket ini merupakan novel page turner. Saya ketagihan membaca ceritanya. Saya penasaran dengan apa yang akan terjadinya selanjutnya pada Keiko. Apa langkah yang diambilnya setelah itu. Jujur saja, saya ikut kesal, deg-degan, dan lega sendiri saat membacanya. Cerita page turner yang tidak membosankan apalagi novel ini bisa dibaca dengan sekali duduk.

Pada akhirnya, dari novel ini ada hal penting yang bisa dipetik, yaitu terkait pilihan hidup seseorang. Kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk bisa fit in sesuai standar yang berlaku dan mengecap seseorang "abnormal". Semua manusia berhak memilih jalan hidupnya sendiri karena mereka yang menjalaninya bukan kita. Tidak Mengherankan, meski novel ini tipis, tapi jelas isinya sangat berbobot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun