Makanya,  penokohan untuk karakter Keiko, bagi saya adalah hal yang menarik. Kamu bakalan diajak untuk relate dengan apa yang dialami Keiko tapi juga kesal secara bersamaan.
Stereotip Masyarakat Tentang Kehidupan
Novel yang hanya punya halaman kurang dari 200 ini, saya kira hanya novel tipis yang menceritakan kehidupan Keiko sebagai pegawai minimarket. Akan tetapi, saya ternyata salah. Novel ini lebih dari itu.
Sayaka Murata menyuntikkan beberapa stereotip yang dimiliki masyarakat ke dalam ceritanya ini. Entah itu tentang suatu pilihan hidup, eksistensi seseorang di dalam masyarakat, dan fungsi dari setiap gender.
Tapi, ada satu hal yang membuat saya manggut-manggut sendiri. Ternyata kebiasaan masyarakat ikut campur dan mengomentari hidup orang lain tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Jepang atau mungkin di seluruh dunia ini, masyarakat punya keahlian itu jika seseorang ternyata tidak bisa "menyatu" dengan baik sesuai standar yang sudah ada sebelumnya.
Cerita Page Turner yang Menyegarkan Â
Novel Gadis Minimarket ini merupakan novel page turner. Saya ketagihan membaca ceritanya. Saya penasaran dengan apa yang akan terjadinya selanjutnya pada Keiko. Apa langkah yang diambilnya setelah itu. Jujur saja, saya ikut kesal, deg-degan, dan lega sendiri saat membacanya. Cerita page turner yang tidak membosankan apalagi novel ini bisa dibaca dengan sekali duduk.
Pada akhirnya, dari novel ini ada hal penting yang bisa dipetik, yaitu terkait pilihan hidup seseorang. Kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk bisa fit in sesuai standar yang berlaku dan mengecap seseorang "abnormal". Semua manusia berhak memilih jalan hidupnya sendiri karena mereka yang menjalaninya bukan kita. Tidak Mengherankan, meski novel ini tipis, tapi jelas isinya sangat berbobot.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H