Kemarin, saya pergi ke Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan menggunakan KRL Commuter Line. Baru pertama kali ini, saya menggunakan KRL untuk jarak yang cukup jauh ke Jakarta Pusat. Sebuah perjalanan yang menyenangkan, seru, walau sedikit bingung.
Saya beberapa kali kebingungan harus naik kereta yang mana karena belum terbiasa dan bagi saya yang belum terbiasa, saya masih buta arah. Untungnya ada petugas di stasiun yang baik-baik, mau untuk memberitahu ke arah mana saya harus pergi.
Untuk itu, saya menulis pengalaman saya ini ke dalam sebuah tips untuk pergi-pulang ke TIM. Simak tipsnya, ya!
Kamu yang baru pertama kali naik KRL, harus siapkan kartu e-money, ya. Lebih mudah kamu beli di loket stasiun. Kamu bisa bilang ingin beli kartu ke petugasnya, nanti petugas akan memberikan KMT. Harga totalnya adalah Rp 40.000. Harga kartunya itu Rp 30.000 dan langsung diisikan saldo Rp 10.000 oleh petugasnya. Â
Kamu juga bisa top-up di stasiun, loh! Bisa lewat mesin atau minta tolong petugas. Saya sarankan untuk meminta bantuan petugas agar cepat dan tidak bingung.
Selain KMT, kamu juga bisa pakai e-money lainnya, seperti kartu flash. Jangan khawatir, yang penting kartumu itu ada saldonya.
Oh, ya, sekarang kamu juga bisa menggunakan barcode untuk masuk. Setahu saya, aplikasi Gojek menyediakan layanan Gotransit. Jadi kamu bisa pesan tiket, nanti akan muncul barcode-nya.Tinggal di-scan saja, deh. Namun, saran saya lebih mudah pakai kartu karena tinggal tap saja. Kalau pakai barcode, rawan eror atau tidak ada sinyal.
Tap kartu untuk masuk
Setelah KMT sudah siap, kamu bisa tap kartu di mesing tapping. Tap kartumu di bagian kuning yang bertuliskan "Tapi kartu di sini". Tunggu sampai warna hijau muncul, lalu kamu bisa masuk deh.
Perlu perhatikan bahwa mesin tapping itu ada arah masuknya, ya. Ada yang ke arah kiri ada yang ke arah kanan. Jangan sampai salah.
Naik KRL dari stasiun terdekat