Mohon tunggu...
Indi Khairun Nisa
Indi Khairun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi KPI'22 (STAI TebingTinggi Deli)

Menulis adalah bukti bahwa kamu pernah ada dalam peradaban

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Salah Lagi! Ini Perbedaan Personal Branding dengan Flexing

15 Maret 2024   22:38 Diperbarui: 15 Maret 2024   22:52 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Personal Branding itu Bukan Flexing!

"Ah sama saja, kan sama-sama ingin pamer!"

"Lalu, apa bedanya?"

Tentu jelas keduanya memiliki perbedaan yang menonjol dan mungkin inilah yang masih sangat jarang orang lain ketahui. Meski keduanya memang tampak menunjukkan diri, sehingga terkesan ingin mencuri atensi orang-orang. Tapi ada baiknya jika sekarang kita tau perbedaannya nih agar tidak salah paham lagi. Sebenarnya apasih perbedaan personal branding dengan flexing?

"Tujuan pamer antara keduanya  menjadi pembeda"

Jelas kita tentu sudah tak asing lagi dengan Personal Branding maupun Flexing, terutama di kalangan Gen Z saat ini, (walaupun juga opsional, setidaknya kita lebih mendominasi). Perlu diketahui bahwa Personal Branding adalah upaya meningkatkan/mengembangkan kapasitas diri untuk menunjang karir seseorang. 

Singkatnya, Personal Branding adalah kegiatan "pamer" yang sudah terorganisir dan sudah jelas maksud serta tujuannya, bukan semata-mata hanya untuk mencari perhatian segelintir orang-orang tanpa maksud dan tujuan yang jelas. Dengan begitu personal branding dapat membentuk persepsi masyarakat tentang diri seseorang yang meliputi kepribadian, kemampuan serta pencapaian. "Seperti menjual brand milik kita sendiri".

Sedangkan Flexing ialah kegiatan "pamer" yang tidak terorganisir, cenderung memaksakan diri hanya untuk mendapat pengakuan orang lain. Kegiatan flexing ini juga hanya sebatas untuk memenuhi kepuasan diri atas kesenangan semata dalam memamerkan kekayaannya. Singkatnya, flexing adalah suatu kebiasaan seseorang untuk memamerkan apa yang mereka miliki di media sosial.

Nah, dari pernyataan di atas sudah mulai terlihat bukan perbedaan personal branding dengan flexing? Lalu apa sebenarnya penyebab seseorang melakukan flexing?

"Aku harus terlihat keren agar diterima dalam circle mereka"

Orang yang melakukan flexing di media sosial pada dasarnya menginginkan pengakuan dalam suatu kelompok, ia menanamkan bahwa dalam membentuk relasi atau pertemanan diperlukan pengakuan agar bisa diterima di lingkungan. Menurut Lu'luatul Chizanah, orang berprilaku flexing menunjukkan self esteem atau harga diri yang lemah, tidak mempunyai kepercayaan diri, serta selalu menutupi kekurangan agar orang lain terkesan. Ini dapat dihindari dengan selalu menanamkan rasa syukur dan membangun kepercayaan terhadap diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun