Mohon tunggu...
indihh
indihh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Moderasi Beragama Di Tana Toraja

7 Januari 2025   07:27 Diperbarui: 7 Januari 2025   07:57 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Moderasi beragama di Tana Toraja adalah contoh nyata harmoni dalam keragaman yang tercermin dalam hubungan antarumat beragama, pengintegrasian nilai agama dengan tradisi lokal, dan sikap saling menghormati di tengah perbedaan keyakinan.

Tana Toraja, sebuah wilayah di Sulawesi Selatan, dikenal tidak hanya karena tradisi budayanya yang kaya, tetapi juga sebagai salah satu contoh moderasi beragama. Masyarakatnya yang menganut berbagai agama seperti Kristen, Katolik, Islam, dan kepercayaan tradisional Aluk Todolo, hidup berdampingan secara harmonis. Kehidupan sehari-hari mereka menunjukkan hubungan sosial yang erat dan kerja sama lintas agama yang kuat.

-Harmoni dalam Kehidupan Sosial

Hubungan antarumat beragama di Tana Toraja mencerminkan toleransi dan saling menghormati.

Tradisi gotong royong, seperti dalam upacara adat Rambu Solo', melibatkan seluruh masyarakat tanpa memandang agama.

-Integrasi Nilai Agama dan Budaya Lokal

Kepercayaan tradisional Aluk Todolo sering diakomodasi oleh masyarakat beragama modern.

Pemimpin agama berperan dalam membimbing masyarakat agar mempraktikkan keyakinan mereka sambil tetap menghargai tradisi lokal.

 Di beberapa kota utama di Tana Toraja, seperti Makale dan Rantepao, sering dijumpai masjid dan gereja yang lokasinya hanya berjarak beberapa ratus meter, bahkan dalam beberapa kasus, berada dalam satu kawasan. Misalnya:

1. Makale

 Di pusat kota Makale, terdapat Masjid Agung Makale yang berdekatan dengan sejumlah gereja Kristen Protestan dan Katolik. Kedekatan ini menunjukkan bahwa masyarakat setempat telah terbiasa hidup berdampingan meski memiliki keyakinan yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun