******
Selain saya temukan bahwa saya meluangkan waktu saya untuk membaca, saya juga menemukan bahwa saya meluangkan waktu saya untuk melakukan kegiatan yang lain. Jadi, tidak melulu harus membaca, karena seingat saya, ada beberapa hal yang ditemukan dalam buku, yang memang syaratnya agar hal itu berhasil, saya harus mempraktikannya terlebih dahulu. Hal ini unik saja, saya sadari, seolah olah kemarin saya seperti kehilangan arah dalam kehidupan, setelah saya membuka satu lembar halaman pada salah satu koleksi buku berkualitas yang saya simpan pada salah satu folder di komputer saya. Â Â
Semuanya kembali begitu mencerahkan, apalagi rak buku psikologi, wah, jangan ditanya, deh, itu juga merupakan salah satu yang paling menarik dari sekian banyak bahan bacaan yang saya koleksi. Nah mungkin, ada yang bertanya, kok kelihatannya koleksi bukunya tidak dalam versi cetak, ya? Iya, betul. Saya memang mengoleksi buku dalam versi digital dan bukan dalam versi cetak. Mengapa? Karena saya sudah pernah mengalami hal hal seperti, rak buku berdebu, buku buku memenuhi seisi ruangan, yang membuat ruangan terasa sempit. Â Â
Karena memang pada dasarnya ruangan saya sudah sempit, masa, mau lebih sempit lagi? Jadi, selain tidak harus menebang pohon untuk memproduksi kertas, saya, sekarang, lebih mendukung gerakan menyelamatkan alam dengan membeli buku digital. Era buku cetak sudah lewat, kini, semua serba digital, tentu saja hal ini sangat memudahkan saya dalam mengekplorasi dunia lebih jauh lagi, dan, hanya dengan membaca, kita menjadi lebih cerdas. So, selamat membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H