[caption id="attachment_338324" align="alignnone" width="620" caption="Rezim Haus Darah"][/caption]
Dulu semua mata tertuju padamu, bahwa kaulah pemimpin idaman bagi bangsa ini
Semua terkesima, semua terpedaya bahkan tergila-gila. Padahal itu semua ilusi saja
Tiada hari tanpa cerita kehebatanmu, koran, televisi, internet, warung-warung kopi semua membicarakanmu.
Tetapi, mungkin banyak yang lupa atau tidak tahu sama sekali, bahwa apa yang dikabarkan media tidak selamanya sebuah kebenaran.
Karena melalui media, sesuatu yang buruk bila terus-menerus di "propagandakan" menjadi suatu hal yang baik atau tercitra baik, maka akan menjadi baiklah sesuatu itu.
Mungkin banyak pula yang lupa atau tidak tahu sama-sekali, di era globalisasi tak ada satupun negara yang terlepas dari "campur-tangan" pihak lain. Kecuali di dalam negara tersebut dipimpin oleh pemimpin yang punya idealisme, patriotisme jati-diri, dan nasionalisme yang kuat sebagai pijakan untuk berhubungan di dunia internasioanal. Selebihnya hanya akan jadi budak dan kaki tangan belaka, tidak lebih.
Kini teranglah sudah, pemimpin pilihan dan dambaan rakyat hanyalah ilusi media dan kepentingan kaum terbatas.
Rezim ini telah memulai kekuasaannya dengan kebohongan, darah dan upaya represif terhadap lawan.
Tapi ingatlah, bahwa setiap rezim ada masanya.
Sumber Gambar