Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ujian Nasional Bagi Generasi Z

14 April 2015   09:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:08 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam mengelompokkan generasi dikenal istilah generasi X, Y, Z. Generasi ini masing-masing lahir pada tahun, Generasi X (1965-1977), Generasi Y (1977-1997), Generasi Z (1998-2010). Setelah generasi ini dikenal Generasi Alpha yang lahir setelah tahun 2010. Setiap generasi memiliki karakteristik sendiri-sendiri.

Di era kini, generasi Z sedang memasuki masa ABG (remaja) dan sedang menjalani ujian sekolah baik di tingkat sekolah menengah pertama atau atas (SMU). Ujian Nasional (UN) selalu menjadi isu yang menarik setiap tahun. Perubahan sistem pendidikan nasional (ujian nasional) selalu menjadi bahan kritik yang tidak ada habis-habisnya menjelang akhir tahun pelajaran sekolah. Mulai isu pembocoran soal, kecurangan, distribusi yang tidak efektif dan pemborosan biaya cetak soal ujian.

Untuk pertama kalinya di era digital ini, ujian di sekolah mulai menerapkan UN berbasis komputer. Ujian dengan cara ini memang lebih efektif dan efisien, siswa tidak perlu direpotkan untuk membawa peralatan tulis untuk ujian, seperti; pensil 2B (pensil untuk komputer) ataupun penghapus. Siswa mengerjakan soal ujian tinggal mengeklik jawaban pilihan, jika ada kesalahan pilihan tinggal melakukan edit/koreksi tanpa harus menghapus dan membuat bulatan-bulatan hitam di lembar jawaban. Simpel dan praktis!

Adapun bagi penyelenggara ujian (pemerintah) juga tidak perlu direpotkan dengan hal-hal seperti pencetakan soal, penggandaan dan distribusi ke sekolah-sekolah, karenapendistribusian dilakukan secara digital. Namun untuk kemudahan dan kelancaran UN menggunakanbasis komputer ini harus menyiapkan komputer dan server yang mencukupi dan sarana pendukung lainnya.

Manfaat UN berbasis komputer setidaknya dapat menghemat anggaran yang selama ini sebagian besar untuk biaya seperti penggandaan, percetakan, pengamanan distribusi dan honor pengawas (kalau ada). Teknologi membantu kemudahan bagi umat manusia, yang perlu dilakukan adalah mitigasi risiko jika terjadi hal yang diluar kontrol, sehingga tidak merugikan siswapeserta UN.

UN dari waktu ke waktu bagaikan hantu yang menakutkan. Guru, orang tua murid dan siswa selalu memiliki kekhawatiran yang tinggi. Pernah juga seorang sahabat saya ketika ujian kok sempat muntah-muntah di kelas!

Ujian nasional dari berbagai kurikulum, juga pernah berubah namanya dari waktu ke waktu, mulai EBTA, EBTANAS, UAN dan kini UN. Di masa lalu ujian nasional menggunakan peralatan tulis yang harus dipersiapkan oleh siswa dan soal ujian yang dibuat dalam bentuk lembar jawaban dari kertas. Saat ini di era digital menerapkan UN dengan basis komputer (walaupun belum semua sekolah menerapkan dengan alasan belum siap).

Generasi Z sudah ‘melangkah lebih jauh’ mengenai pemahaman IT, karena sejak lahir lingkungannya sudah mengenal komputer. Generasi Z yang melek digital seharusnya tidak lagi mengerjakan soal ujian dengan cara-cara konvensional menggunakan lembar jawaban dari kertas. Sudah selayaknya kementerian pendidikan / penyelenggara UN menyiapkan fasilitas yang memadai bagi generasi Z ini untuk memajukan pendidikan menuju era globalisasi. Seharusnya sudah tidak ada lagi alasan bagi penyelenggara / sekolah menyatakan ketidaksiapan perangkat dan sistem berbasiskomputer. Jika siswa masih menggunakan perangkat alat tulis dan menjawab soal dengan membuat bulatan-bulatan hitam diatas kertas, rasanya kita maju-maju dalam memanfaatkan kemudahan teknologi. Era digital ini seharusnya era ‘tanpa kertas’ sehingga kita juga dapat menghemat dan menyelamatkan lingkungan.

Jangan sampai pemerintah dibilang ‘Jadul’ dan ketinggalan jaman oleh generasi Z yang sudah memiliki kemampuan dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi dibandingkan aparat kementerian (birokrasi) yang masih berfikir konservatif. Generasi Z kemana-mana sudah membawa Gadget untuk beraktifitas sehari-hari. Jadi untuk menjawab soal ujian menggunakan perangkat komputer bukan lagi merupakan hal yang aneh bagi siswa Generasi Z yang telah fasih menggunakan internet.

Selamat UN bagi generasi Z. Salam kompasiana!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun