Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tintin

16 Mei 2014   03:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:29 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TINTIN



Tak sengaja, jalan di toko buku sekilas saya melihat buku berjudul Herge and the treasures of TINTIN karya Dominique Maricq. Buku ini melengkapi TheComplete Companion karya tintinologist Michael Farr. Di dalamnya menguraiapa yang menjadi latar belakang setiap kisah komik petualangan Tintin karangan Herge. Isinya banyak memuat karya seni, sketsa,ilustrasi dan memorabilia menarik. Walaupun hanya komik, Herge membuat dengan data, referensi dan dokumentasiyang akurasinya sangat detil.

“Herge dan Tintin adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dimana mengulas Tintin disana pasti membicarakan Herge. Tintin c’est moi, kata Herge”.

Komik klasikpetualangan Tintin telah ada di Indonesia sejak lama. Komik petualangan Tintin mulai populer ketika tahun 1975 diterbitkan oleh PTIndiradan cetak ulangnya berakhir tahun 1995. Kalau tidak salah, sejak tahun 2008hak penerbitan komik Tintin beralih ke PT GPU.

Petualangan Tintin sendiri menampilkan berbagai karakter. Tokoh utamanya Tintin wartawan bernaluri detektif dengan jambul sebagai ciri khas ikoniknya, ditemani Milo (Snowy dalam terbitan PT Indira) seekor anjing jenis fox terrier putih. Didukung oleh Kapten Haddock si pelaut, Profesor Lakmus (Calculus) yang eksentrik,serta Dupont dan Dupond (Thompson dan Thomson) detektif konyol yang kadang membuat kita terpingkal-pingkal oleh tingkahnya.

Karakter dan tokoh dalam Tintin nyaris mirip realita. Herge melukiskannya dengan “terang benderang”. Objek dan latar yang muncul dalam komik bukan sekedar rekaan fantasi, namun atas dasar imajinasi dan fakta yang realistis. Dapat dilihat kapal Karabojan, SS Sirius,pakaian ruang angkasa, Al Capone, Red Racham, Musstler (konon kombinasi dari nama Mussolini dan Hitler), Gurun Sahara, Laut Merah, Himalaya dan lainnya.

Mengapa buku ini menarik untuk dibaca? Pertama, Dominique Maricq sebagai archivist di studio Herge, dapat mengurai behind the story dari setiap cerita petualangan Tintin, peristiwa dan kronologis sesuai urutan penerbitan ke 24 komik petualangan Tintin mulai terbit pertama tahun 1929 berjudul Tintin di Soviet hingga Alpha Art terbit tahun 1984.

Kedua, karya Herge dapat mengemas sentimen politik dan rasialis yang ada saat itu menjadi sebuah cerita menarik sehingga menjadi bacaan dan pelajaran bagi semua bangsa, terbukti komikTintin diterjemahkan dalam berbagai bahasa di dunia. Herge tidak malu merevisi bagian dari komiknya jika dipandang dapat menimbulkan kontroversi, seperti masalah perbudakan, warna kulit, etnis dan peri kebinatangan.

Ketiga, buku ini dapat berfungsi sebagai sumber pustaka, pengetahuan dan informasi sehingga memperluas cakrawala bagi para penggemar fanatik Tintin.Dalam komiknya Herge mengurai serpihan sejarah yang merangkai berbagai peristiwamasa lalu tentang politik dan budaya bahkan khayalan masa depan yang akhirnya menjadi realita, seperti perjalanan ke bulan.

Sejatinya buku ini dapat dijadikan sebagaireferensi. Komik tidak sekedar media bacaan semata, tetapi mempunyai nilai edukasi dan menambah wawasan pembacanya.

Salam Kompasiana !!!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun