Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tanggungan Kurupuk

9 Oktober 2016   11:39 Diperbarui: 9 Oktober 2016   12:02 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Padagang krupuk|Dokumentasi pribadi

Kerupuk, krupuk atau kurupuk merupakan makanan renyah yang bahannya terbuat dari adonan tepung dengan dicampur ikan atau udang sehingga rasanya gurih. Puluhan tahun lalu pedagang krupuk cara berjualannya menggunakan pikulan atau tanggungan krupuk alumunium dengan berjalan keliling ke gang-gang kecil atau ke kompleks perumahan. Kini tanggungan krupuk alumunium menjadi barang langka dan telah dimasukkan ke dalam museum.

Di salah satu museum di kota Bandung terdapat tanggungan kurupuk yang sudah berusia cukup lama. Tanggungan kurupuk terdiri dari jemblung yang terbuat dari aluminium, tali dan rancatan terbuat dari bilah bambo, jemblung atau wadah untuk menyimpan kurupuk berjumlah dua buah (sepasang) berbentuk selindrik, alas rata, mulut terbuka lebar, diberi tutup berbentuk kerucut terpotong. Pada atas tutup terdapat lubang bertutup bundar, berdinding tegak dilengkapi cantolan kawat untuk pegangan. Pada alas bawah jemblung diberi kaki dari kayu di tali menyilang. Pada dinding jemblung terdapat 8 buah cantolan kawat untuk menahan tali selang. Tanggungan kurupuk ini berkembang sekitar tahun 1950 dan sekarang tanggungan tersebut sudah tidak digunakan lagi tergeser dengan bahan baku dari plastik.

Tanggungan kurupuk di museumsri baduga| Dokumentasi pribadi
Tanggungan kurupuk di museumsri baduga| Dokumentasi pribadi
Saat ini, di sekitar perumahan masih ditemukan pedagang krupuk yang mencari nafkah dengan berkeliling wilayah kompleks dengan berjalan kaki mencapai 5-10 kilometer setiap hari untuk menjajakan krupuk. Sebungkus krupuk seharga Rp.4.000 (empat ribu rupiah) ini memiliki daya tahan hingga seminggu. Karena pedagangnya merupakan pedagang kecil, menjualnya hanyalah dengan berjalan kaki untuk menawarkan kepada konsumennya.

Pedagang krupuk keliling kompleks|Dokumentasi pribadi
Pedagang krupuk keliling kompleks|Dokumentasi pribadi
Apakah sobat kompasianer suka membeli krupuk untuk melengkapi menu hidangan di meja makannya? Kalau Iya harga Rp.4.000 jangan ditawar lagi yaaa... kasihan pedagangnya sudah keliling-keliling dan capek membawa pikulan atau tanggungannya demi mencari nafkah sesuap nasi masih ditawar murah.

Sekilas catatan ringan. Salam Wiken.

*foto dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun