Pesawat Tertunda atau Batal Terbang, Sabar Aja!
Akhir-akhir ini faktor cuaca dan debu erupsi gunung vulkanik membuat jadwal penerbangan banyak yang terlambat atau bahkan dibatalkan keberangkatannya. Pembatalan keberangkatan pesawat di beberapa bandara seperti di Ngurah Rai, Djuanda, Blimbingsari, maupun bandara di Lombok bahkan sudah terjadi beberapa hari terakhir ini.
Adanya penundaan atau pembatalan penerbangan seharusnya disikapi secara bijak oleh para penumpang pesawat. Maskapai penerbangan tentunya sudah mempertimbangkan kapan pesawat dapat "mengudara", kapan harus menunda penerbangan. Jika cuaca tidak memungkinkan untuk terbang tentu saja penerbangan tidak dapat dipaksakan untuk berangkat. Ini semua tentu sudah memperhatikan faktor keselamatan penerbangan.Â
Ekses penundaan atau terlambatnya penerbangan di suatu bandara, biasanya berpengaruh terhadap penerbangan di bandara lain. Ini sempat ku alami bersama sobat-sobat ku ketika kemarin sore di Yogyakarta mengalami delay yang lumayan lama.
Nah, daripada melamun, dan ada waktu senggang sambil menunggu keberangkatan pesawat iseng-iseng aku menjepret-jepret di ruang tunggu bandara dengan menggunakan kamera hape. Pemeriksaan penumpang di bandara Adi Sutjipto Yogyakarta ternyata belum seketat di bandara Sukarno-Hatta yang mewajibkan penumpang membuka jaket, topi, sabuk, jam tangan dan cincin.
Pilihan buat penumpang yang memiliki jadwal / kegiatan mendesak yang tidak dapat ditunda, jika ada pengumuman penundaan atau pembatalan penerbangan, sebaiknya penumpang segera mengambil sikap, apakah akan membatalkan keberangkatan atau melanjutkan penerbangan. Jika penumpang ingin membatalkan penerbangan, segera saja mengambil alternatif perjalanan lainnya, misalkan; menggunakan alternatif perjalanan darat jika masih memungkinkan.Â
Apabila penumpang ingin tetap melanjutkan penerbangan, ya harus tetap sabar menanti sampai penerbangan dinyatakan aman. Penumpang tidak perlu harus marah-marah dan menyalahkan petugas boarding seperti yang sering terjadi jika ada delay.
Salam malam.
*foto jepretan dari hape
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H