Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Menulis Humor Di Kompasiana

21 Februari 2015   18:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:46 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Menulis Humor Di Kompasiana

Siapa yang tidak mengenal humorolog Jaya Suprana (JS) seorang penulis kelirumologi dan alasanologi yang tak diragukan lagi kepakarannya. Saya terinspirasi menulis artikel ini ketika acara hari raya imlek 19 Pebruari 2015 kemarin melihat JS tampil talkshow di kompasiana TV.

Tulisan humor Jaya Suprana selain mencerdaskan otak, juga dapat mengernyitkan kening (buat yang telmi) dan membuat pembacanya tersenyum di bibir (buat yang cepat tanggap) atas kelucuannya.

Di media K juga ada penulis humor yang handal. Namun, gaya penulisan yang menarik dan memikat tidak serta merta mendongkrak jumlah pembaca dan menjadi HL. Hits artikel humor tidak ada sepersepuluhnya hits artikel politik yang lagi ngetrend.

Banyak tulisan humor mengangkat persoalan hidup sehari-hari ke panggung kompasiana. Bahkan penulisnya tidak malu untuk menjadi bahan cemooh dan tertawaan rekan kompasianer lainnya tanpa harus merasa tersinggung. Ini menandakan humor menggambarkan realita cermin kehidupan masyarakat.

Di kompasiana, ada artikel humor yang merevolusi mental seperti artikel kompasianer felix, tulisannya solutif, cerdas dan mencerahkan pikiran. Ada artikel ‘seniman’ tasch taufan yang humornya membuat dagu berdenyut karena penuh inspirasi dengan menyelinapkan idiom-idiom penuh tafsir. Atau humor kompasianer ervipi alias betmen yang foto beningnya sebagai sarana solutif agar pembacanya senyum-senyum sendiri penuh makna.

Ada lagi kompasianer yang menulis humor dengan bahasa sehari-hari ‘like father and son’, bagai guru dan murid, namun isinya terkesan habul, karena humor dan foto yang ditampilkan seringkali terkesan “konyol” tetapi justru artikel model seperti ini ditunggu-tunggu pemujanya. Penulis humor“habul” tulisannya terkesan vulgar dengan ungkapan kata-kata yang bahenol dan jenaka. Artikel habulnya membuat yang gadis kinyis-kinyis malu membacanya, yang emak-emak ngangkang ketawanya,, dan yang mas-mas hilang urat malunya.

Ada lagi reporter menor yang lagi belajar merangkai kalimat humor, namun tulisannya gak ada lucunyasama sekali. Dan masih banyak lagi kompasianer lain yang menulis di kanal humor kompasiana!

Saat ini banyak stand up comedy muncul di berbagai media televisi seperti kompas TV, Metro TV dll.Media mainstream televisi telah cepat merespon kebutuhan masyarakat yang lapar akan rasa humor. Media K seharusnya jangan kalah dengan media televisi, tumbuhkan semangat menulis humor bagi kompasianernya.Andai humor mendapat peran yang signifikan di media K diharapkanartikel humor dapat menjadi referensi bagi pecinta humor dan memberikan harapan baru bagi penikmat humor. Admin selayaknya memberi tempat HL dengan porsi yang lebih besar bagi tulisan humor sehingga dapat menjadi ide segar bagi ‘pelaku’ humor lainnya.

Humor merupakan salah satu kebutuhan manusia.Arwah Setiawan (alm) seorang pendiri lembaga humor Indonesia bahkan menjadikan humor sebagai salah satu iman hidupnya.

Ungkapan Bertolt Brecht mengenai humor juga sungguh menarik: “Sengsara hidup di negara yang tidak punyai humor, namun lebih sengsara lagi hidup di negara yang membutuhkan humor”.

Tidakmudah menulis humor! Perlu kecerdasan untuk mengolah kata dan menuliskannya, Bahkan diperlukan referensi dan wawasan yang memadaiuntuk menuangkannya dalam bentuk tulisan.

Sungguh berbahayasuatu Negara jika rakyatnya perlu humor tetapi tidak mendapatkan tempat dan saluran yang layak. Bila kita krisis akan humor tak terbayangkan hiburan apa lagi yang dapat mengobati derita hati rakyat yang penuh lara melihat kehidupan politik yang karut marut dipertontonkan oleh para elitnya.

Met Malam Minggu. Salam Menor!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun