Menanti Bunga Kibut Mekar Sempurna
Bagi penikmat bunga,  di perbukitan atau kawasan Sumatera selain dapat menemukan bunga raflesia juga dapat menikmati bunga kibut. Disebut bunga kibut karena warga disekitarnya menyebut demikian, padahal secara umum bunga ini populer dengan nama bunga bangkai, keribut, suweg raksasa atau nama latinnya amorphophallus titanum. Dalam salahsatu tulisan disebutkan  bahwa  penemu pertama bunga bangkai ini adalah Odoardo Beccari pakar botani berkebangsaan Italia pada tahun 1878 di Rejang Lebong Bengkulu, kemudian oleh Giovani Arcaneli diberi nama ilmiah amorphophalus titanum beccari.
Di berbagai belahan dunia diperkirakan terdapat 170 jenis  bunga bangkai sedangkan di Indonesia terdapat 25 jenis yang dapat ditemui diberbagai tempat. Secara fisik tinggi bunga kibut ini dapat  mencapai 2,5-3 meter. Disebut bunga bangkai karena setelah layu bunga ini beraroma bau busuk seperti bau bangkai tikus atau telur busuk sehingga mengundang lalat untuk datang.
Saat melakukan kegiatan traveling ke Rejang Lebong, selama dalam perjalanan sempat kutemui bunga kibut yang akan mekar. Beberapa tempat yang kusinggahi yaitu bunga kibut yang akan mekar di halaman kantor konservasi BKSDA Curup dan di sebuah penangkaran yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat disekitar desa tebat monok Kepahiang.
Di beberapa negara eropa dan amerika bunga amorphophalus titanum atau bunga bangkai ini mekar sempurna sering dijadikan obyek penelitian dan wisata yang menarik bahkan dipamerkan di ajang internasional. Bangsa kita seharusnya bangga mempunyai bunga ikonik yang tumbuh di bumi nusantara ini, khususnya di pulau sumatera, namun sayang kepedulian untuk melestarikan dan mempromosikan bunga endemik ini masih sangat terbatas.
Sekilas catatan ringan. Salam Wiken. Beyond Blogging!
*foto dokpri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H