Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral
Beberapa waktu lalu aku ‘menemukan’ foto jadul yang pernah dikirim via BBM oleh seorang sahabat lama yang sudah jarang bertemu. Fotonya cukup unik dan disertai dengan ‘pertanyaan’ yang cukup sulit untuk dijawab, terutama bagi seseorang yang tidak memahami seluk-beluk kota Jakarta tempoe doeloe. Ini fotonya.
(tempodoeloe.wordpress.com)
Lokasi foto ini ada di daerah mana? Inilah pertanyaan pertama yang harus dipecahkan. (Apakah rekan kompasianer tahu ini foto dimana? Silahkan tebak sendiri)!
Sekilas aku memperhatikan foto ‘bersejarah’ tersebut, sambil memperhatikan dan mengamati, gedung/bangunan, jalan dan lingkungan disekitarnya. Dilihat dari hasil jepretannya, cara pengambilan foto atau gambar tersebut berasal dari posisiatau tempat yang cukup tinggi!
Setelah memperhatikan dengan saksama, akhirnya aku mendapat suatu petunjuk yang cukup berharga yaitu adanya tugu pembebasan irian barat, gedung ‘the white house of weltevreden’ alias kantor kementerian keuangan dan gereja katedral (dibangun semasa Hindia Belanda).
Dari data dan gambaran yang ada dan sedikit pengetahuan karena pernah naik ke tugu Monas, dengan mudah aku dapat menjawab pertanyaan dimana lokasi foto tersebut berada. Foto tersebut adalah foto sejarah Lapangan Banteng tempo dulu yang diambil gambarnya dari atas puncak Monumen Nasional (Monas)!
Pertanyaan kedua yang menjadi tanda-tanya adalah: Dimana letak Masjid Istiqlal? Kok Gak ada dalam gambar, bukankah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta berdekatan dan saling berhadapan?
Wuih, aku mulai mengernyitkan kening. Iya ya… Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta kan berhadap-hadapan. Kok gak ada di dalam foto? Setelah aku selidiki dan perhatikan secara serius ternyata foto tersebut diambil pada saat proses pembangunan Masjid Istiqlal. Masjid Istiqlal sendiri saat itu belum dibangun, peletakan batu pertamanya baru dilakukan oleh Presiden pertama RI Ir. Sukarno tahun 1961.
Kini Masjid Istiqlal menjadi kebanggaan umat muslim Indonesia. Setiap Idul Fitri ataupun Idul Adha, Presiden beserta pejabat Negarayang beragama Islam melakukan Sholat Ied di Masjid Istiqlal. Demikian pula Gereja Katedral juga merupakan gereja kebanggaan umat Katolik di Indonesia. Seperti halnya Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang berdiri kokoh dan dipergunakan untuk menjalankan ibadat sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Idealnya kehidupan harmonis dalam kehidupan sesama antar umat beragama tetap dijaga di bumi nusantara ini dan jauhkan sikap permusuhan dan rasa kebencian.
Di dalam konstitusi, Negara telah memberi jaminan kebebasan beragama dan saling toleransi antar sesama umat beragama. Perayaan hari besar keagamaan selayaknya tidak dinodai dengan berbagai ungkapan dan tindakan yang dapat merusak kerukunan hidup beragama dan bernegara.
Sekilas tulisan ringan di akhir Desember. Mudah-mudahan bermakna dan bermanfaat bagi sesama umat untuk hidup berdampingan secara damai walaupun berbeda keyakinan. Ini foto kubah Masjid Istiqlal ‘berdampingan’ dengan Gereja Katedral Jakarta yang tiga menaranya menjulang ke langit, foto jepretttttttttan sendiri sekedar untuk mengenang sejarah!
(Dok.pri)
Met Libur. Met Wiken!!!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H