Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lukisan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

13 Agustus 2016   00:16 Diperbarui: 13 Agustus 2016   00:27 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Informasi kedatangan dan keberangkatan pesawat di Terminal 3

 Saat berada di Terminal 3 baru (ultimate) Bandara Soekarno-Hatta saat menunggu pesawat delayed kusempatkan menjepret-jepret foto dan lukisan yang ada di ruang tunggu keberangkatan. Lukisannya sangat variatif mulai politikus, artis, seniman, budayawan, atlet semuanya ada. Di ruang tunggu Terminal 3 yang megah dan  terdapat lukisan-lukisan menarik ini dipergunakan oleh penumpang untuk berfotoria. 

Foto berbagai tokoh di ruang keberangkatan Terminal 3
Foto berbagai tokoh di ruang keberangkatan Terminal 3
Penumpang menunggu keberangkatan berfoto dibawah lukisan Soekarno-Hatta.
Penumpang menunggu keberangkatan berfoto dibawah lukisan Soekarno-Hatta.
Hal menarik yang cukup mengundang perhatian publik yaitu foto kumpulan tokoh yang dipajang cukup besar mengenai sejarah Indonesia. Di dalamnya terdapat foto Presiden pertama  RI, Presiden Soekarno sampai Presiden Joko Widodo. Salah satu yang menarik adalah adanya foto / lukisan tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) DN Aidit yang tampil bersama tokoh nasional lainnya berada dalam satu "frame". Seolah-olah DN Aidit sejajar dengan tokoh nasional lainnya.

Lukisan tokoh nasional di dalamnya terdapat gambar DN Aidit
Lukisan tokoh nasional di dalamnya terdapat gambar DN Aidit
Idealnya foto tokoh yang kontroversial sebaiknya tidak dipasang dalam bagian foto tersebut. Jika tidak akan menimbulkan polemik berkepanjangan. Untungnya hal ini mendapat perhatian serius oleh pengelola bandara sehingga akhirnya  lukisan yang di dalamnya memuat  gambar salah satu tokoh PKI tersebut akhirnya diturunkan / dicopot.

Sejarah bangsa memang perlu dikenang, namun penempatan foto tokoh kontroversial di ruang publik dapat mengungkit luka lama, apalagi  ini  mengenai gerakan partai komunis di Indonesia yang banyak memakan korban.

Sekilas catatan ringan. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.

Salam malam. Salam 00:00.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun