Lebaran ini Aku Mau Mudik Ke Timur Tengah
Salam Kompasiana Baru!
Lebaran sebentar lagi. Entah jatuhnya idul fitri waktunya bersamaan atau adanya perbedaan hari lebaran aku tetap mudik. Kangen sama nenek di soerabaja yang sudah renta yang membesarkanku di masa kecil.
Persiapan mudik sampai hari ini belum kupersiapkan. Idealnya kalau perjalanan jauh sebaiknya membeli tiket harus dipesan jauh-jauh hari sebelumnya. Kalau menggunakan kendaraan pribadi sih tidak perlu repot mencari tiket. Ada nikmatnya pulang mudik menggunakan jalur darat atau menggunakan mobil pribadi. Nikmatnya banyak kemacetan yang dirasakan bersama-sama pemudik lainnya. Hanya saja tidak tega membawa sopir pribadi yang juga memerlukan cuti mudik bertemu kerabatnya.
Hingga hari ini aku masih bingung karena belum memegang tiket. Soale ditengah kesibukan aktivitas aku belum sempat membeli dan memperoleh tiket. Bahkan sekedar untuk membaca dan menulis di kompasiana aja aku gak sempat. Biasanya kalau menggunakan moda udara atau kereta api aku tinggal memesan secara online. Praktis gak ribet!! Tapi kini tiket sudah habis…blas..blas..blas, karena mayoritas pemudik di Indonesia ke Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Ketika sahabatku Meilani tahu aku mau mudik tapi belum membeli tiket lalu aku ditawarinya naik bus mudik bareng perusahaan jamu milik familinya. Katanya busnya bagus dan nyaman, ber-AC ada karaoke dan film untuk hiburan. Kalau lewat darat sekalian dapat menikmati tol terpanjang Cipali yang penuh sensasional. Menarik tawarannya!! Tapi aku harus bareng-bareng dengan mbok bakul jamu. Wkwkwkwk.
Dari tahun ke tahun masalah mudik selalu menjadi persoalan klasik. Naik transportasi udara, darat maupun laut selalu menimbulkan “kegaduhan”. Di musim libur atau lebaran harga tiket selalu naik beberapa kali lipat. Namun harga tiket berapapun tetap dibeli oleh penumpang demi mudik ke kampung halaman untuk bertemu sanak famili!!
Walaupun wajahku ada sedikit keturunan indo tetapi aku mudiknya ke Timur Tengah. Maksudnya ke Jawa Timur dan ke Jawa Tengah. Mudik selalu menjadi fenomena. Andaikan Kompasiana mengadakan acara mudik bareng…Ahh alangkah indah dan nikmatnya!!
Tahun depan Kompasianer bikin acara mudik bareng yuk… sopirnya bisa ngajak kompasianer yang berprofil: “kenek dan sopir angkot”.
Sekilas tulisan Menor. Salam Kompasiana Baru. Taqabalallahu minna wa minkum. Met Idul Fitri. Mohon Maaf Lahir Batin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H