Kegembiraan Politik Yang Menggairahkan Usaha Kecil
Kegembiraan politik ini dapat dilihat dan dirasakan sewaktu debat perdana Calon Presiden (Capres). Masyarakat dari berbagai lapisan dengan antusias menonton di media televisi. Layaknya “nobar” (menonton bareng) sepakbola.
Pendukung Capres Prabowo menonton di TV One, pendukung Capres Joko Widodo menonton di Metro TV. Warteg dan pangkalan ojeg yang menyediakan TV untuk sementara menjadi ajang diskusi masyarakat awam yang tadinya apolitis.
Mengawali debat perdana Capres disiarkan secara langsung oleh berbagai saluran televisi. Rating debat Capres bahkan mengalahkan acara sinetron yang lebih menampilkan hedonisme. Walaupun acara debat berlangsung menarik, namun perlu pengaturan waktu yang tepat, diperbanyak debat antara Prabowo dan Joko Widodo, dan kesiapan matang dari hostnya.
Debat kedua nanti kalau dipandu wartawan senior yang netral mungkin menjadi lebih baik. Tapi jangan juga wartawan senior Karni Ilyas, Presiden Indonesia Lawyers Club (ILC), bisa-bisa capres yang didukung tergagap-gagap menjawab soal yang diberikan karena pertanyaannya seringkali menusuk ulu hati.
Hal positif yang dapat diambil dari debat ini yaitu masyarakat menjadi tidak apatis terhadap politik dan pihak-pihak yang berbeda pandangan politik walaupun satu partai, satu rumah, satu kantor, satu kampung tetap rukun dan damai dalam memilih Capres favoritnya. Asalkan tidak ada provokator yang “bermain”!
Berbeda dengan pemilihan legislatif tahun-tahun terdahulu, pengusaha sablon yang merupakan pengusaha UMKM mengeluh caleg sudah pesan kaos tetapi belum dibayar oleh para caleg yang gagal. Kini dengan kegembiraan dan antusiasmemereka memproduksi kaos dan membagikan dengan sukarela kaos Capres idolanya untuk para pendukungnya.
Keuntungan pengusaha UMKM memangjauh lebih kecil dibandingkan dengan konglomerat media yang sangat diuntungkan dengan makin meningkatnya belanja iklan politik.
Bagi UMKM yang terpenting hanyalah, usaha masih dapat berjalan dengan baik, kemudahan bahan baku dan perijinan, dan kalau bisa bebas pajak sehingga dapur rumah tetap “ngebul”, anak-anak mendapat pendidikan dan kesehatan yang layak tanpa harus memikirkan menjadi kaya raya.
Fenomena pilpres kali ini benar-benar membuat masyarakat menikmati kegembiraan politik. Harapannya pencoblosan tanggal 9 Juli 2014 berjalan baik dan lancar. Terpilihnya Presiden RI ke-7 dapat membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Komitmen Presiden terpilih tetap konsisten dan konsekuen dengan sungguh-sungguh memenuhi janjinya.
Walaupun tidak pro Prabowo atau tidak pro Jokowi, kalau mendapat kaos Capres Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK, simpan dan koleksi saja kaosnya. Ini akan menjadi benda bersejarah bagi anak cucu nanti.
Paling tidak bagi pengusaha kecil (sablon kaos) yang pernah menyumbang atau membagi-bagi kaos secara gratis akan berucap ke anak cucu: “Eyang pernah menyumbang untuk kemenangan Presiden RI ke-7”. Seperti halnya rakyat Aceh ketika diawal kemerdekaan menyumbang mengumpulkan uang setara20 kg emas untuk membeli pesawat Dakota yang diberi nama “Seulawah” yang artinya “Gunung Emas”. Mudah-mudahan pemimpin kita berhati “emas” dan tidak lupa kepada rakyat yang membantu perjuangannya.
Salam Kompasiana!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H