Sejak Presiden Joko Widodo sering berkemejaputih dengan ciri khas lengan tangan digulung dan baju dikeluarkan dari celana, gaya ini kemudian banyak diikuti dan ditiru oleh banyak orang. Makna berkemeja putih ala Jokowi ini mempunyai banyak arti tergantung dari mana sudut pandang melihatnya.
Dalam pengumuman penyusunan kabinet kerja beberapa waktu yang lalu di halaman Istana Negara, semua calon menteri yang diperkenalkan oleh Jokowi ‘diinstruksikan’ berkemeja putih. Sementara itu dalam acara pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta siang ini di Istana Negara, Ahok juga memakai seragam dinas upacara berwarna putih, sedangkan undangan yang menghadiri pelantikan berkemeja batik.
‘Seragam’ putih Jokowi tersebut kemudian diikuti oleh ‘anak buahnya’ di berbagai kementerian maupun lembaga negara. Menteri, pejabat negara atau pegawai negeri lainnya, sehari-harisekarang lebih sering berbaju putih daripada menggunakan jas parlente. Bahkan untuk pegawai di beberapa kementerian ada ‘himbauan’ agar dalam hari tertentu menggunakan pakaian atas berwarna putih. Ini tidak jauh berbeda ketika dahulu SBY menjadi presiden beberapa institusi/BUMN dan perusahaan juga dalam hari tertentu menggunakan baju berwarna biru, ‘sesuai’ dengan lambang Partai Demokrat yang berwarna biru.
Penggunaan baju putih untuk aktivitas sehari-hari di kantor memang perlu didukung. Dengan menggunakan pakaian seragam putih, ruangan kerja juga menjadi terlihat lebih ceria. Penggunaan pendingin ruangan dapat lebih hemat dibandingkan bila pejabat menggunakan jas dalam ruangan ketika rapat dan bekerja.
Warna mempunyai berbagai makna seperti warna putih yang berarti suci dan bersih. Makna yang ‘ditawarkan’ oleh Jokowi bukanlah agar ‘para pembantunya’ sekedar ikut-ikutan berbaju putih, namun memberi pesan bahwa dalam mengemban tugas negara kita harus berbuat jujur dan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.
Sesuai namanya kabinet kerja, dan sering diucapkan sebanyak 3x… Kerja…Kerja…Kerja… jangan ditafsirkan kerja hanya 3 (tiga) hari dan selebihnya leyeh-leyeh saja. Bagi saya pribadi, makna yang terkandung dalam ‘Putihnya’ Jokowi yaitu kalau bekerja dan menjadi abdi negara harus dilakukan dengan penuh kesederhanaan dan dilakukan dengan setulus hati dan seputih cinta untuk Indonesia Raya. Kalau mau kaya raya jadi pengusaha saja!
Salam Kompasianer!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI