Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gerimis Sore di Candi Cetho yang Eksotis

12 Februari 2016   18:57 Diperbarui: 12 Februari 2016   19:02 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerimis Sore di Candi Cetho yang Eksotis


 

Sepanjang sore saat gerimis berkabut aku berada di Candi Cetho. Setelah melalui jalan panjang, menanjak dan berliku melewati perbukitan akhirnya aku menginjakkan kaki di kawasan Candi Cetho yang berlokasi di dusun Ceto, desa Gumeng, kecamatan Jenawi kabupaten Karanganyar. Candi Hindu peninggalan kerajaan Majapahit yang berada di ketinggian 1496 meter diatas permukaan laut suasananya cukup sejuk dan nyaman dengan pemandangan alam yang asri.

[caption caption="Candi Cetho dokpri"]

[caption caption="Candi Cetho dokpri"]
Dari informasi yang ada, pendirian Candi Ceto diperkirakan sekitar abad ke-15. Hal ini didasarkan dari adanya sengkalan angka tahun yang terpahat pada gapura teras VII dengan sengkalan yang berbunyi "goh wiku hanahut iku" (1397 Saka/ 1475 Masehi). Candi Cetho pertamakali dikenal dari laporan penelitian van der Vilis pada tahun 1942 yang kemudian penelitian dan pendokumentasian dilanjutkan oleh W.F. Stuterheim, K.C. Krucq dan A.J. Bernet Kempers.

 

caption caption="Candi Cetho dokpri"]

[caption caption="Candi Cetho dokpri"]
[caption caption="Candi Cetho dokpri"]
Keunikan Candi Cetho ini terlihat dari bentuk seni bangunan yang berteras seperti punden berundak-undak. Berdasarkan prasasti yang ditemukan Candi Cetho digunakan untuk ruwatan, bahkan hingga saat ini masih digunakan untuk kegiatan keagamaan. Ini dapat dilihat dari kentongan yang dipakai sebagai pengingat waktu untuk ibadah.

[caption caption="kentongan di candi cetho dokpri"]

Tata tertib memasuki kawasan Candi Cetho pengunjung diharuskan memakai Kain Kampuh berwarna hitam putih, wanita haid sebaiknya tidak memasuki area candi dan menjaga keamanan / kebersihan serta menjaga etika sopan santun di lingkungan situs.

Ketika memasuki area candi aku merasakan suasana cukup sepi karena waktu kunjungan ke candi hampir tutup. Perasaanku agak merinding karena pengunjung sudah tidak terlalu ramai. Aroma mistis semakin terasa saat kaki ku melangkah menuju puncak candi yang ada di atas perbukitan. Suasana sepi seolah ada mahluk lain yang menyambut kedatangan ku di kawasan ini (padahal ini cuma perasaan ku saja).

[caption caption="Candi Cetho dokpri"]

[caption caption="Candi Cetho nan eksotis dokpri"]
[caption caption="Sore hari gerimis dan berkabut di Candi Cetho dokpri"]
Candi Cetho tampak menawan di kala senja dan menarik untuk wisata edukasi sejarah dan untuk berfoto-foto. Waktu telah menjelang gelap dan berkabut akhirnya ku tinggalkan Candi Cheto yang eksotis. 

Sekilas jalan-jalan ke Candi Cetho warisan leluhur di lereng barat Gunung Lawu. Salam.

Solo, 12 Pebruari 2016

*sumber foto dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun