Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah "Kompas" Mewawancarai Karpov

23 Oktober 2018   21:36 Diperbarui: 23 Oktober 2018   21:55 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok kompas/arbain rambey

Pagi tadi sambil nyruput secangkir kopi mata ku tertuju pada harian Kompas (23/10) pada  artikel klinik fotografi yang diasuh Arbain Rambey. Artikel tersebut menarik perhatian karena mengulas salah satu pecatur favorit ku Anatoly Karpov.

Di masa lalu langkah demi langkah bidak catur Karpov vs Korchnoi ketika bertarung memperebutkan juara dunia di Baguio City Philipina tahun 1978 sangat dinanti penikmat catur. Utamanya langkah amplop yang tertutup. Saat itu Karpov menang dramatis atas Victor Korchnoi dengan skor akhir 6-5. Liputannya dimuat di harian Kompas.

Selepas tidak bermain catur Karpov aktif dalam kegiatan dunia politik. Tanggal 15 Oktober 1993 Karpov berada di Jakarta dalam rangka kejuaraan dunia catur melawan Jan Timman dari Belanda.

Dalam kesempatan tersebut Kompas melakukan wawancara dengan Karpov terkait dunia catur dan sikap politik Karpov serta kondisi politik dalam negeri Rusia yang saat itu dipimpin Boris Yeltsin. Rusia saat itu sedang bergejolak ketidakpuasan kepada Yeltsin. Wawancara dilakukan oleh Brigitta Isworo dan Jimmy Harianto sedangkan foto hasil bidikan fotografer kondang Arbain Rambey.

Dok kompas/arbain rambey
Dok kompas/arbain rambey
Memasang foto Anatoly Karpov yang bersanding dalam wawancara khusus "Kompas" dengan judul artikel "Saya Kecewa pada Yeltsin, tapi Saya Tetap Warga Rusia" disebelahnya, terlihat bahwa kisah cerita di balik foto dengan subjek wajah Karpov mempunyai kesan kuat dan mendalam, walaupun foto headline tersebut hanya foto selembar wajah.

Pelajaran dari artikel kompas dalam klinik fotografi tersebut, bahwa jika tepat cara mengambil foto wajah seseorang maka foto wajah layak menjadi foto headline sebuah surat kabar, apalagi wajah tersebut merupakan tokoh terkenal dan dipasang saat terjadi sebuah peristiwa besar. Pas foto pun layak ditampilkan menjadi foto headline jika  berita yang disajikan mempunyai isu yang kuat.

Visual ternyata memiliki daya pikat yang luar biasa.  Ini merupakan pembelajaran dan tips fotografi yang layak diterapkan. Jadi,  ekspresikan jepretan mu!

Salam malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun