Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Remis dalam Permainan Catur

24 Maret 2018   19:59 Diperbarui: 24 Maret 2018   20:06 2604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Remis dalam Permainan catur

Seorang kompasianer, kalau gak salah berinisial Mbah Mupeang, mengulas turnamen catur Berlin Candidates 2018 di Adahati.com, gonjreng gonjreng gonjreng.com dan kompasiana.com. Pemenang turnamen elit ini  akan menjadi penantang juara dunia catur Magnus Carlsen asal Norwegia yang akan digelar akhir tahun ini.

Mengamati partai-partai di turnamen yang menggunakan sistem double round robin ini terasa permainan kurang "greget" baik dari sisi kualitas maupun bobotnya. Dalam turnamen tersebut bahkan terdapat pecatur asal China, Ding Liren, yang "hobi" bermain remis. Di sisi lain ada partai remis yang menyisakan buah raja versus raja yang agak janggal untuk turnamen kelas dunia.

Saya setuju jika dibuat aturan dan menghukum pecatur yang senang bermain remis (beberapa kali main selalu remis) dengan cara disuruh push up, dikurangi poin nya atau Rating Elo-nya. Dengan mengejar remis seolah-olah pemain (pecatur) hanya mencari aman, bukannya menyiapkan taktik dan strategi mengejar kemenangan dengan langkah-langkah varian yang brilian yang dapat menghibur penonton.

Apa sih arti remis dalam permainan catur? Yang dimaksud remis dalam permainan catur yaitu bila dalam suatu permainan dicapai suatu tahap tanpa ada keputusan tidak ada yang menang maupun kalah. Angka atau poin yang diperoleh dengan hasil remis atau seri yaitu poin 1/2 (setengah) sedangkan jika menang mendapat  poin 1 (satu) kalau kalah poin 0 (nol). Supaya menarik mungkin perlu diadopsi poin 3 (tiga) jika menang seperti dalam permainan sepakbola sehingga pecatur utamanya yang memegang buah putih mengejar kemenangan.

Aturan yang memungkinkan permainan berakhir dengan remis yaitu jika suatu posisi tertentu langkahnya diulang-ulang sebanyak 3 (tiga) kali. Hal lain yang memungkinkan remis yaitu aturan "langkah". Jika permainan telah melewati 50 langkah dan belum terjadi pemukulan bidak salah satu pemain dapat mengajukan remis.

Dalam permainan catur, remis juga dapat terjadi karena skak abadi (skak terus menerus) maupun karena "Pat" (jalan buntu) yaitu raja dalam keadaan tidak skak namun tidak ada buah selain raja yang dapat dilangkahkan secara sah dan tidak ada kemungkinan untuk berpindah bagi raja karena petak lain terancam skak, sehingga langkah dalam keadaan jalan buntu.

Dalam permainan catur terdapat beberapa cara sehingga menghasilkan remis. Yang sering terjadi adalah atas persetujuan kedua belah pihak (pemain) bahwa permainan setuju diakhiri dengan remis. Hal ini misalnya karena posisi permainan tidak menarik, waktu untuk main yang sudah terlalu larut sehingga pecatur tidak fokus lagi atau pemain segan untuk melanjutkan permainan. Asalkan disetujui kedua pihak maka kondisi seperti ini permainan berakhir remis. 

Jika penonton melihat dan menonton permainan catur berjam-jam dengan hasil remis tentunya membuat penonton kecewa.

Salam wiken. Gens una sumus.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun