Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Nama Jalan Inggit Garnasih Salah Menjadi Inggit Gamasih?

13 Desember 2015   19:53 Diperbarui: 13 Desember 2015   21:19 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi warga Bandung, jauh sebelum nama jalan Inggit Garnasih dikenal, kawasan ini populer dengan sebutan nama jalan Ciateul. Untuk mengenang nama Inggit Garnasih yang merupakan (mantan) istri Bung Karno dan pernah tinggal di jalan Ciateul, maka pemerintah daerah mengabadikan namanya menjadi nama jalan.

Inggit Garnasih merupakan istri Bung Karno saat Bung Karno masih tinggal di Bandung dan kuliah di Technische Hoogeschool Bandung (sekarang ITB). Perjuangan ibu Inggit Garnasih saat mendampingi Bung Karno semasa pra kemerdekaan sangatlah luar biasa. Moril dan materil banyak dikorbankan.

Mendampingi seorang suami yang menjadi pejuang dan menjadi tahanan politik tidaklah mudah. Untuk memperjuangkan Indonesia merdeka, Bung Karno bahkan dijebloskan ke penjara Banceuy dan Sukamiskin oleh penjajah (Belanda). Dengan pengorbanannya, ibu Inggit Garnasih tetap setia mendampingi Bung Karno mewujudkan cita-citanya membawa Indonesia merdeka.

Saat ini, rumah tinggal ibu Inggit Garnasih telah direnovasi, di depannya tertulis nama "Rumah Bersejarah INGGIT GARNASIH". Lokasi rumah yang dulu bernama jalan Ciateul telah berganti nama menjadi jalan Inggit Garnasih. Disekitar rumah ini sekarang banyak terdapat pedagang kaki lima atau penjual onderdil bekas.

Namun sayangnya sebagian generasi saat ini seolah sudah melupakan namanya. Namanya saja sudah tidak diingat dan ditulis dengan benar, lalu bagaimana dengan perjuangan dan pengorbanannya!

Di mata Bung Karno, bu Inggit bukan sekedar istri semata. Selisih usia yang jauh dengan Bung Karno, menjadikan bu Inggit bagaikan ibu dan kawan. Sayang perkawinan bu Inggit dan Bung Karno berakhir setelah hampir 20 tahun hidup bersama dalam suka dan duka.

Dari penulisan nama Inggit Garnasih dan pemasangan plank nama jalan yang salah seharusnya sudah diketahui sejak awal. Jika terdapat kesalahan menulis sebaiknya pemerintah kota jangan memasangnya. Dari pengamatanku, nama plank jalan yang salah tersebut sampai artikel ini diposting masih terpasang ditempatnya. Sungguh memprihatinkan, jika sampai warga Bandung tidak mengetahui nama Inggit Garnasih dan perjuangannya.

Pemkot Bandung sebagai pihak yang bertanggungjawab atas pengecekan dan pemasangan nama jalan Inggit Garnasih menjadi INGGIT GAMASIH seharusnya menindak tegas pihak yang salah dalam membuat / menulis nama tersebut. Sungguh ironis, nama yang sudah sangat dikenal oleh warga Bandung bahkan seantero nusantara tetapi kesalahan penulisannya dibiarkan saja. 

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Menarik tulisan Ramadhan KH dalam "Soekarno Kuantar Ke Gerbang", di sini dilukiskan bahwa Inggit bukan sekedar kekasih. Dalam diri Inggit, Soekarno menemukan kawan sekaligus ibu. Di dalam rengkuhan perempuan sederhana itu, Soekarno tumbuh menjadi seorang pejuang yang tangguh.

Saranku kepada Bapak Ridwan Kamil, selaku Walikota Bandung diharapkan segera memerintahkan Dinas terkait untuk mencopot dan mengganti plank namanya kembali ke jalan yang benar. Jangan karena ada anggaran "proyek" pengadaan papan nama jalan, lalu pengerjaannya dilakukan secara sembarangan!

Salam haneut salam kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun