Pesta KAA Usai, Jangan Lupakan Peran Tukang Sampah Ini
Pesta peringatan konferensi asia afrika (KAA) telah berakhir. Seperti halnya pesta yang telah usai tentunya meninggalkan sampah dimana-mana.
Siang tadi menjelang pulang dari jepret-jepret bangunan kuno peninggalan kolonial Belanda di jalan asia afrika Bandung, saya menyempatkan diri mengobrol dengan tukang sampah yang lagi beberes mengangkut sampah untuk dimasukkan ke dalam bak truk. Kang ujang yang giliran mendapat shift siang bercerita kalau sehari sampah di sepanjang jalan asia afrika dapat 6 kali diangkut menggunakan truk. Pengambilan pertama dimulai pagi hari sejak subuh dan berakhir menjelang malam.
Doc.pri
Dalam pengamatan saya, sampah memang berserakan disepanjang jalan maupun di alun-alun. Walaupun telah disediakan tempat sampah diberbagai tempat, warga / pengunjung masih sembarangan membuang sampah. Pot-pot yang awalnya berisi bunga yang cantik dan segar juga tak luput mengalami kerusakan. Di depan tangga gedung merdeka pun sampah bertebaran, untungnya petugas kebersihan cekatan mengambilnya.
![1430051954610095399](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1430051954610095399.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
![143005201474661161](https://assets.kompasiana.com/statics/files/143005201474661161.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
Memang perlu kesadaran yang tinggi untuk menanamkan mental membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan.
Kita patut berterima kasih kepada orang-orang kecil seperti kang ujang ini.
Keberhasilan penyelenggaraan KAA tak berarti tanpa peran tukang sampah. Walaupun sampah aromanya bau menusuk hidung, tetapi peran tukang sampah  turut mengharumkan kesuksesan acara KAA.
Sekilas tulisan ringan. Hidup tukang sampah!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI