Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pesta KAA Usai, Jangan Lupakan Peran Tukang Sampah Ini

26 April 2015   19:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:39 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesta KAA Usai, Jangan Lupakan Peran Tukang Sampah Ini

Pesta peringatan konferensi asia afrika (KAA) telah berakhir. Seperti halnya pesta yang telah usai tentunya meninggalkan sampah dimana-mana.

Siang tadi menjelang pulang dari jepret-jepret bangunan kuno peninggalan kolonial Belanda di jalan asia afrika Bandung, saya menyempatkan diri mengobrol dengan tukang sampah yang lagi beberes mengangkut sampah untuk dimasukkan ke dalam bak truk. Kang ujang yang giliran mendapat shift siang bercerita kalau sehari sampah di sepanjang jalan asia afrika dapat 6 kali diangkut menggunakan truk. Pengambilan pertama dimulai pagi hari sejak subuh dan berakhir menjelang malam.

Doc.pri

Dalam pengamatan saya, sampah memang berserakan disepanjang jalan maupun di alun-alun. Walaupun telah disediakan tempat sampah diberbagai tempat, warga / pengunjung masih sembarangan membuang sampah. Pot-pot yang awalnya berisi bunga yang cantik dan segar juga tak luput mengalami kerusakan. Di depan tangga gedung merdeka pun sampah bertebaran, untungnya petugas kebersihan cekatan mengambilnya.

1430051954610095399
1430051954610095399
143005201474661161
143005201474661161

Memang perlu kesadaran yang tinggi untuk menanamkan mental membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan.

Kita patut berterima kasih kepada orang-orang kecil seperti kang ujang ini.

Keberhasilan penyelenggaraan KAA tak berarti tanpa peran tukang sampah. Walaupun sampah aromanya bau menusuk hidung, tetapi peran tukang sampah  turut mengharumkan kesuksesan acara KAA.

Sekilas tulisan ringan. Hidup tukang sampah!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun