Mohon tunggu...
Indira Revi
Indira Revi Mohon Tunggu... -

Simple Life...Simple Thought...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tintin dan Indonesia

17 Mei 2014   03:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:27 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tintin dan Indonesia

Komik kisah petualangan Tintin karangan Herge cukup populer. Dalam 24 komik petualangan Tintin setidaknya terdapat beberapa kisah yang mengaitkan dengan Indonesia, dalam komik disebut Sondonesia (konon dari kata Sunda dan Indonesia). Padahal Herge sendiri sampai akhir hayatnya belum pernah menginjakkan kakinya di Indonesia.

Komik yang bersentuhan dengan Indonesia yaitu Tujuh Bola Kristal yang menggambarkan kupu-kupudari P Jawa, Cerutu sang Firaun yang sekilas terlihat sebagian peta wilayah Indonesia, Penerbangan 714 menggambarkan Tintin transit di Bandara Kemajoran (Djakarta Airport), logo lama pesawat Garuda, komodo dragon, pulau bompa, sambal ulek, bekantan Kalimantandan komik terakhir Alpha Art terdapat sketsa Candi Borobudur.

Herge tidak menjelaskan bagaimana dan darimana istilah dan ungkapan tersebut diperoleh, tapi pastinya Herge melakukan riset yang kuat dan mempunyai referensi dalam menulis setiap kisah yang bersentuhan dengan Indonesia.

Dengan membaca kisah petualangan Tintin, pembaca akan memahami karakter seperti tokoh Kapten Haddock. Pemahaman karakter sangat penting karena seringkali orang yang tidak paham beranggapan bahwa Kapten Haddock adalah pemabuk, cepat naik darah dan berwatak buruk semata.

Konon ada cerita, dalam kontes cosplay tokoh komik, seorang juri yang tidak memahami tokoh Kapten Haddock “memvonis” kepada seorang peserta bahwa sang kapten sebagai seorang yang tidak patut ditiru. Pemahaman yang tidak komplit dari sang juri mengakibatkan salah dalam menilaiseseorang. Padahal Kapten Haddock sejatinya merupakan sahabat yang sangat setia kawan, pembela kebenaran dan menjunjung tinggi nilai-nilai kepelautan.

Membaca kisah petualangan Tintin bagaikan menikmati sejarah masa lalu. Di dalamnya kita bisa mengetahui revolusi bolshevik dimasa rezim soviet, sistem totaliter dan represif nazi dan fasisme, kebudayaan Mesirkuno dan suku inca, ricksaw di China, gangster Al Capone di Chicago, perbudakan dan rasialisme bangsa eropa dalam merendahkan bangsa lain, termasuk perjalanan ke bulan yang19 tahun mendahului Neil Amstrong ke bulan. Sungguh visioner!

Kisah petualangan Tintin memberikan kenikmatan dan kenangan tersendiri. Tulisannya ringan dan mudah dicerna. Leluconnya, Herge membuat komik Tintin yang dapat dibaca dan ditujukanuntuk ”semua orangmuda berusia 7 sampai 77 tahun.” Didalamnya terkandung aspek edukasi dan kreasi dengan ide gagasan yang luar biasa, serta aspek informasi dan pengetahuan. Herge nyaris sempurna mengkisahkan petualangan Tintin.

Benar apa yang dikatan Scott Mc Cloud dalam “Understanding Comics”,komik didefinisikan sebagai gambar yang menyampaikan informasi atau menghasilkan respon estetika pada yang melihatnya.

Salam Kompasiana!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun