Mohon tunggu...
Indi Febriyanti Vimala
Indi Febriyanti Vimala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa K3

halokamu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Sih Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Itu?

2 Juni 2024   10:45 Diperbarui: 2 Juni 2024   10:46 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo teman-teman, kalian tau nggak sih apa itu K3. Pasti dari kalian ada yang belum tau nih apa itu K3. Yuk kita bahas lebih lanjut mengenai apa sih K3 itu?

K3 adalah singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. K3 adalah upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.Upaya tersebut meliputi usaha preventif (pencegahan penyakit), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif (penyembuhan penyakit), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).

Menurut OHSAS 18001:2007, istilah Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup semua kondisi dan faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan karyawan dan orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung, dan tamu) di tempat kerja.K3 memiliki 3 konsep dasar yaitu :

1. Kapasitas kerja, adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Contohnya jenis kelamin, umur, tingkat kesehatan, dan lain-lain.

2. Beban kerja, adalah beban yang ditanggung oleh setiap individu atau pekerja ketika dia bekerja. Contohnya mengangkat, berlari, memikul, ataupun pekerjaan mental seperti berpikir.

3. Lingkungan kerja, yaitu lingkungan disekitar tempat kerja yang dapat menjadi beban pekerja. Ada 5 faktor bahaya di lingkungan kerja yaitu faktor fisik (kebisingan, cuaca panas, dll), faktor kimia (bahan-bahan berbahaya), faktor biologi (racun, dll), faktor psikososial, dan faktor ergonomi (yang berhubungan dengan penyakit).

The Joint ILO/WHO Committee on Occupational Health pada tahun 1950 telah menetapkan secara garis besar batasan dan tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

1. Mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan pekerja di semua pekerjaan pada tingkat kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang setinggi mungkin.

2. Pencegahan kerusakan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja.

3. Melindungi karyawan di tempat kerja dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.

4. Akomodasi dan perawatan karyawan di lingkungan kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik dan mental mereka.

Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) memiliki peran sentral dalam memastikan lingkungan kerja yang aman dan produktif. Dalam dunia kerja yang dinamis, membangun budaya K3 bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga investasi cerdas bagi perusahaan. Budaya K3 menciptakan kesadaran kolektif terhadap risiko dan tindakan pencegahan. Dengan mendorong komunikasi terbuka mengenai keselamatan, pekerja merasa dihargai dan memiliki tanggung jawab bersama. Ini bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga menciptakan atmosfer dimana setiap individu memiliki peran aktif dalam menjaga keselamatan.

Kecelakaan dan penyakit akibat kerja bukan hanya mempengaruhi individu, tetapi juga merugikan produktivitas organisasi secara keseluruhan. Dengan menerapkan budaya K3, perusahaan dapat menciptakan lingkungan dimana setiap karyawan sadar akan risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan.

Pentingnya budaya K3 juga terlihat dalam peningkatan produktivitas. Saat pekerja merasa aman dan diberdayakan untuk melaporkan potensi bahaya, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah dengan cepat. Ini mencegah kecelakaan kerja yang dapat mengganggu produksi dan menyelamatkan biaya pemulihan. Dengan mengedepankan sikap proaktif terhadap keselamatan, organisasi dapat menghindari kecelakaan yang dapat merugikan baik dari segi finansial maupun reputasi. Melalui pelatihan, kesadaran, dan penegakan kebijakan K3, setiap individu dapat berkontribusi pada menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat.

Selain itu, budaya K3 menciptakan reputasi positif bagi perusahaan. Pekerja dan konsumen semakin menyadari pentingnya etika kerja yang inklusif, dan perusahaan yang menunjukkan perhatian terhadap keselamatan pekerja akan menarik bakal karyawan dan mendapat dukungan konsumen. Secara keseluruhan, pentingnya budaya K3 tidak hanya terletak pada mematuhi peraturan, tetapi pada investasi jangka panjang dalam kesejahteraan manusia. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, organisasi bukan hanya melindungi aset terpentingnya, yaitu karyawan, tetapi juga membangun fondasi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

Nah, sekarang teman-teman tau kan apa itu K3 dan pentingnya budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Menerapkan budaya K3 dalam kehidupan sehari-hari adalah esensial karena melibatkan langkah-langkah pencegahan yang dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari risiko dan bahaya potensial. Ini tidak berlaku di tempat kerja, tetapi juga dalam aktivitas sehari-hari di rumah, di jalan, atau di tempat umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun