Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Lainnya - Halo, saya mahasiswa!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hindari Anxiety, Sayangi Diri Sendiri

30 Maret 2021   14:38 Diperbarui: 30 Maret 2021   14:43 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: baliekbis.com

Transcranial Magnetic Stimulation (TMS)

Di dalam otak, terdapat sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi manusia termasuk pikiran, sikap, perasaan, dan perilaku. Seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan berhubungan dengan sistem saraf pada otak. Terdapat gangguan saraf pada otak mengakibatkan perubahan-perubahan dalam jiwa manusia. Karena penyebab utama dari gangguan jiwa adalah otak maka berbagai pengobatan atau terapi untuk gangguan jiwa diarahkan juga ke otak. Salah satu terapi saraf yang cukup terkenal adalah terapi Transcranial Magnetic Stimulation atau biasa disebut TMS.

TMS adalah alat medis yang tidak menggunakan tindakan bedah (non invasife) yang dapat digunakan baik sebagai alat bantu diagnostik maupun sebagai alat terapi gangguan susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi.  Cara kerja TMS dengan memberikan stimulus gelombang elektromagnetis pda sel saraf otak agar dapat bekerja lebih baik. 

Alat ini menggunakan induksi elektromagnetik yang dapat menembus kulit, tulang, serta otot sehingga dapat mencapai sasaran yang dituju. TMS bermanfaat untuk gangguan kejiwaan seperti depresi, cemas berlebih (anxiety), penyakit saraf, dan lain-lain. Efek samping dari TMS dapat timbul sakit kepala, mual, dan mengantuk. Namun hal ini hanya bersifat sementara. Untuk biaya satu kali terapi TMS bisa mencapai Rp. 400.000,- cukup mahal bukan? Yuk jaga kesehatan!

Teruntuk anda, tidak perlu mencemaskan sesuatu yang tidak penting dengan berlebihan. Anda hidup di dunia tidak untuk menyenangkan semua orang. Kebahagiaan orang lain bukanlah menjadi tanggung jawab anda. Begitu pula bahagia anda juga bukan tanggung jawab orang lain. Tidak semua ucapan orang lain harus anda dengar dan lakukan. Hidup itu pilihan. Silahkan memilih dan memilah mana yang memang terbaik untuk hidup anda. Jangan menjadi orang lain agar disenangi orang lain.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun