Mohon tunggu...
Indhyra Wulan N
Indhyra Wulan N Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMAN 1 CIBINONG KAB. BOGOR -X IPS 1(15)

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kunyit Dan Kencur

12 Juni 2021   08:59 Diperbarui: 12 Juni 2021   09:12 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

  Dahulu kala di sebuah desa bernama Desa Sawit, hiduplah seorang ibu tiri yang bernama Sereh dan kedua putrinya bernama Kunyit dan Kencur. Kunyit merupakan anak kandung dari Sereh dan Kencur adalah anak tirinya. Kedua orangtua Kencur sudah meninggal sejak lama. Ibu dan saudara tirinya menjadikan Kencur sebagai pembantu untuk mengurusi pekerjaan rumah.

  Hari demi hari hidup Kencur dilewati dengan penuh kesedihan karena kejahatan yang dilakukan oleh Ibu tiri dan saudara tirinya. Namun, Kencur tetap sabar dengan apa yang dilakukan oleh Ibu dan saudara tirinya. Saat Kencur ingin pergi mencuci baju ke sungai, ia bertemu seorang laki - laki yang sedang kebingungan mencari arah jalan. Kemudian lelaki itu berpapasan dengan Kencur dan menanyakan arah jalan. Sejak saat itu lelaki tersebut suka dengan Kencur dan terpesona melihat Kencur. Suatu hari mereka bertemu lagi di tempat yang sama, kemudian sang Kencur mengajak lelaki tersebut untuk mampir ke rumahnya dan ingin mengenalkannya kepada Ibu dan saudara tirinya. Sesampainya di rumah, sang Ibu merasa terkejut melihat keberadaan Kencur bersama lelaki tersebut. Sang Ibu merasa geram dan kesal melihatnya. Dan ternyata lelaki tersebut merupakan orang yang ingin dijodohkan oleh sang Ibu bersama anak kandungnya, Kunyit. 

  Karena sang Ibu merasa sangat kesal dengan Kencur, ia memperlakukan Kencur dengan penuh kekejaman dan membunuh sang Kencur dengan kekesalannya. Kemudian ia mengubur sang Kencur di belakang rumahnya tanpa sepengetahuan orang lain dan lelaki yang menyukainya. Sang Ibu langsung menjodohkan putri kandungnya dengan sang lelaki tersebut tanpa berpikir panjang. Walaupun merasa sengsara, lelaki itu tetap menjalankan hidupnya bersama Kunyit dan Ibu tirinya. -Tamat-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun