Apa itu Golden Age?
Masa keemasan atau yang kini sering dikenal dengan istilah Golden Age merupakan periode terpenting dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Banyak hal istimewa yang terjadi pada masa emas ini. The Golden Age menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan si kecil.
Merancang kualitas anak dapat dilakukan sejak usia dini. Orang tua berperan penting dalam memperhatikan serta memanfaatkan kesempatan emas anak dalam masa periodisasi pertumbuhan dan perkembangan.
Dari berbagai penelitian yang dikaji, Golden Age terdapat pada masa konsepsi yaitu masa yang terjadi sejak manusia masih berada dalam kandungan hingga beberapa tahun pertama kelahiran yang biasa disebut dengan usia dini. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nsional, periode penting dalam rentang kehidupan manusia ini terjadi pada usia 0-6 tahun di awal kehidupannya.
Hasil penelitian mengatakan bahwa sebanyak 50% kecerdasan orang dewasa mulai terbentuk dan berkembang pada usia 4 tahun. Sebanyak 80% telah terjadi ketika usia 8 tahun, serta mencapai titik kulminasi terjadi sekitar usia 18 tahun.
Ada berbagai macam pembagian perkembangan anak yang berkaitan dengan usia dan contoh interval yang didefinisikan, seperti berikut:
1. Bayi baru lahir (usia 0-4 minggu)
2. Bayi (usia 4 minggu-1 tahun)
3. Balita (usia 1-3 tahun)
4. Anak prasekolah (usia 4-6 tahun)
5. Anak sekolah (usia 6-13 tahun)
6. Remaja (usia 13-19 tahun)
Setiap bayi atau anak memiliki tingkat dan kecepatan perkembangan yang berbeda-beda, tergantung dengan jumlah stimulus yang diberikan dan diterima oleh anak. Stimulus tersebut dapat berupa motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan personal sosial.
Oleh karena itu, orang tua dapat menggunakan cara yang paling efektif dalam melatih kemampuan anak yaitu dengan bermain yang bermanfaat. Cara ini diyakini mampu melatih dan meningkatkan kemampuan anak lebih optimal.
Ciri-Ciri Perkembangan Anak Golden Age
Perkembangan anak usia dini mengacu pada perubahan fisik, kognitif, dan sosio-emosional yang terjadi antara usia kelahiran dan akhir masa remaja. Secara deskriptif ciri-ciri perkembangan sebagai berikut:
1. Perkembangan Fisik Anak
Proses perkembangan ini dilihat dari pertumbuhan fisik anak yang dimulai dari kepala hingga kaki, serta perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Dalam perkembangan ini, anak belajar mengendalikan otot tangan dan otot kaki. Perkembangan yang terjadi lebih dulu adalah otot tangan daripada otot kaki, serta mengendalikan otot lengannya sebelum dapat mengendalikan motorik halus pada tangan.
2. Perkembangan Kognitif Anak
Kemampuan anak dalam mengolah berbagai informasi, pengalaman (pengetahuan) sehingga terbentuklah kesimpulan-kesimpulan yang membutuhkan kemampuan berpikir. Menurut John Piaget perkembangan kognitif terdiri dari 4 tahapan perkembangan, yaitu:
a. Periode Sensorimotor (usia 0-2 tahun)
b. Periode Praoperasional (usia 2-7 tahun)
c. Periode Operasional Konkrit (usia 8-11 tahun)
d. Periode Operasional Formal (usia >11 tahun)
3. Perkembangan Sosio-Emosional Anak
Dalam proses perkembangan ini, anak belajar menyesuaikan diri untuk memahami keadaan serta perasaan ketika berinteraksi dengan orang-orang di lingkungannya yang diperoleh dengan cara menggunakan panca indera mereka.
Orang tua berperan dalam membangun kepercayaan diri sang anak yang berguna untuk meningkatkan kuallitas hidup anak dalam meraih kesuksesan mereka atas pilihan yang telah diputuskan sendiri.
Pada tahap perkembangan anak prasekolah, mereka telah mampu dan terampil dalam berbahasa. Sehingga sebaiknya orang tua memberikan wadah guna membuka kesempatan untuk anak dalam melatih kemampuannya. Mencetak anak sukses tidak hanya tugas wajib dari lembaga pendidikan formal, melainkan tugas penting keluarga dalam memberikan pendidikan sejak usia dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H