Mohon tunggu...
Ilva Nengsih
Ilva Nengsih Mohon Tunggu... Freelancer - writer

full time mommy

Selanjutnya

Tutup

Film

Alur Cerita "Mencuri Raden Saleh"

26 Juni 2024   06:04 Diperbarui: 26 Juni 2024   06:41 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Piko seorang mahasiswa seni rupa yang mempunyai bakat luar biasa, Ia mampu mereplika lukisan-lukisan terkenal tanpa cela, dengan bantuan sababatnya Ucup yang ahli dalam meretas dan mengumpulkan informasi, lukisan palsu karya Piko bisa menembus pasar lelang dengan harga fantastis. 

Suatu hari Dini yang merupakan seorang kurator seni yang biasa memasarkan lukisan hasil replika Piko, menawarkan proyek bernilai miliaran, membuat replika lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh. Awalnya Piko menolak, karena Ia tau tingkat kesulitan dan rumitnya mahakarya tersebut, tapi disisi lain Piko melihat kesempatan untuk membebaskan ayahnya yang dipenjara. Demi uang dua miliar untuk menyewa pengacara Piko akhirnya setuju. Ucup mulai mengumpulkan informasi terkait lukisan tersebut, detail-detail dan restorasi terakhir, sementara Piko mulai melukis berdasarkan informasi tersebut. Lukisan itupun selesai tepat waktu. 

Sesuai perjanjian Dini datang untuk mengambil pesanannya. Tapi kali ini Dini tidak sendiri, Ia bersama Permadi, mantan presiden sebelumnya yang ternyata adalah pemesan replika tersebut. Permadi datang dengan tawaran yang lebih spektakuler, menukar lukisan asli diistana negara dengan replika yang baru saja diselesaikan Piko, dengan imbalan tujuh belas milyar.

Piko awalnya sempat menolak tawaran Permadi  untuk menukar lukisan asli Raden Saleh dengan replika yang baru saja Ia selesaikan. Namun Permadi mengancam akan mencelakai Ayah Piko dipenjara jika mereka menolak. Akhirnya Piko setuju, Ia, Ucup dan Sarah pacarnya menyusun rencana untuk mencuri lukisan Raden Saleh dan menukarnya dengan replika. 

Satu-satunya kesempatan terbaik yang mereka miliki adalah saat lukisan tersebut dibawa kegaleri nasional untuk dipamerkan. Dalam misi tersebut mereka merekrut Tuktuk dan Gofar, tetangga Piko yang ahli mekanik dan pembalap liar. Rencana awal mereka harus menyusup kekantor Senopati Express selaku vendor pemindahan lukisan tersebut. Selanjutnya Ucup merekrut Fela kedalam tim, Fella yang berasal dari keluarga kaya punya banyak privilage untuk menyusup dalam lingkungan orang-orang penting, Ia berhasil memasukan Gofar dan Tuktuk sebagai karyawan Senopati Express. 

Rencana telah terbentuk, Gofar dan Tuktuk berhasil mengambil alih tugas sebagai sopir pengantaran lukisan pada hari pemindahan, sementara Piko sudah menyelesaikan tiruan mobil pengangkut lukisan tersebut. Ucup akan memimpin misi dengan mengawasi pergerakan tim melalui cctv.

Hari pemindahanpun tiba,pengamanan untuk pemindahan lukisan tersebut sangat ketat, dipimpin oleh Sita seorang detektif dari kepolisan. Sita sangat menekankan pada timnya untuk waspada karena pencurian lukisan yang marak terjadi belakangan ini. Disisi lain tim Piko dan Ucup bersiap pada posisinya masing-masing. Piko dan Sarah akan mengemudikan truk tiruan Senopati Express. 

Sementara Gofar dan Tuktuk dalam penyamaran sebagai karyawan Senopati Express, akan mengendarai truk yang membawa lukisan asli, dan Fella akan menjadi umpan dengan mobil mewahnya, Ucup  memantau pergerakan tim lewat cctv. Rencananya adalah Fella akan membuat kemacetan panjang diterowongan dengan berpura-pura mobilnya mogok, disanalah Piko dan Sarah akan bertukar posisi dengan Gofar dan Tuktuk.  Tapi rencana itu tidak berjalan lancar, Sita yang curiga dengan adanya dua truk Senopati Express ditempat yang sama segera menghentikan truk yang dikendarai Sarah dan Piko. Ternyata aksi mereka telah diketahui pihak kepolisian. Piko, Sarah, Ucup, Fella dan Gofar berhasil melarikan diri, sementara Tuktuk terjebak dalam truk Senopati Express dan akhirnya ditangkap polisi.

Sementara itu di kantor polisi terjadi kepanikan karena terdapat dua lukisan Raden Saleh yang sama persis. Pihak istana memanggil Dini selaku kurator seni untuk mengecek mana lukisan yang asli. Dini kemudian menandai kedua lukisan itu, yang diberi tanda asli Ia serahkan pada pihak kepolisian untuk dibawa ke galeri seni, sedangkan yang palsu Ia bawa untuk dihancurkan.
Pameran galeri nasional dibuka, Piko yang merasa bersalah datang untuk mengecek kondisi lukisan Raden Saleh, akan tetapi Ia menemukan fakta bahwa ternyata lukisan yang dipamerkan di galeri nasional adalah lukisan palsu yang Ia buat, sementara lukisan yang dilabeli palsu oleh Dini adalah yang asli. Piko menyadari bahwa mereka telah dijebak oleh Dini dan Permadi. Piko mengumpulkan kembali teman-temannya dan merencanakan pembalasan . Mereka harus menerobos kerumah Permadi untuk mengetahui dimana lukisan Raden Saleh tersebut disimpan. Kali ini Sarah bertugas mendekati Rama, anak Permadi yang terkenal playboy, Sarahpun berhasil mendapat undangan untuk menghadiri pesta ulang tahun Permadi dari Rama. Sementara Fella melobi orang tuanya untuk mengambil alih EO penyelenggara pesta ulang tahun Permadi dimana nantinya Piko dan Ucup akan masuk sebagai karyawan.

Hari ulang tahun Permadi pun tiba. Kali ini Fella bertindak sebagai komando tim, Sarah berperan sebagai back up dengan menjadi tamu kehormatan Rama, sementara Ucup akan mengakses sistem keamanan rumah Permadi, Gofar dan Tuktuk akan memancing keributan dengan sound sistem yang telah dimodifikasi untuk mengeluarkan asap. Sayangnya saat lokasi lukisan ditemukan remot kontrol sound sistem tersebut tidak berfungsi. Akhirnya Sarah berimprovisasi dengan menyerang Rama hingga Ia harus berhadapan dengan bodyguard Rama. Saat itu juga asap dari sound sistem memenuhi ruangan sehingga memicu alarm dirumah Permadi. Saat itulah Ucup dan Piko berhasil membawa kabur lukisan asli Raden Saleh. Sayangnya ditengah perjalanan tiba-tiba mobil yang mereka kendarai ditabrak dengan sengaja.

Ditengah pelarian Piko dan Ucup dihadang oleh sekelompok orang bertopeng yang menghajar mereka habis-habisan dan membawa kabur lukisan Raden Saleh. Piko sempat melihat salah satu dari orang-orang bertopeng itu ternyata adalah Ayahnya. Ternyata Ayahnya bekerja sama dengan Permadi untuk menjebak Piko dan kawan-kawannya, dengan imbalan kebebasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun