Mohon tunggu...
indhie ziadatul
indhie ziadatul Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah seorang individu yang memiliki semangat tinggi dalam belajar dan berkembang. Saya tertarik pada bisnis,teknologi, makanan, dan sebagiannya, serta suka mendalami topik yang menantang. Saya juga seorang yang teliti, analitis, dan terbuka untuk berdiskusi. Di luar akademik, saya menyukai menulis dan menganalisa kejadian di sekitar saya yang membantu saya menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Motivasi saya sederhana: belajar dan berkontribusi untuk menciptakan solusi atau ide yang bermanfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Wujudkan Indonesia Sehat: Akses Air Bersih Berbasis ISO 4000

16 Desember 2024   20:50 Diperbarui: 16 Desember 2024   20:53 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.ybkb.or.id/wp-content/uploads/2024/03/tangan-manusia-sedang-meneguk-air-bersih-dengan-latar-belakang-awan-putih-bersih-dan-langit

Air bersih adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan. Di Indonesia, meskipun telah ada berbagai upaya untuk meningkatkan akses air bersih, masih banyak daerah yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan air yang layak. Dalam konteks ini, Sustainable Development Goals (SDGs) No. 6 menekankan pentingnya memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih dan sanitasi untuk semua.  Menurut data dari Bappenas, sekitar 20% penduduk Indonesia masih belum memiliki akses terhadap air bersih yang aman. Hal ini menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut untuk mencapai target SDG No. 6.

SDGs No. 6 bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih dan sanitasi untuk semua. Target-target dalam SDGs ini mencakup peningkatan kualitas air, perlindungan ekosistem air, dan peningkatan akses terhadap air bersih. Di Indonesia, tantangan yang dihadapi termasuk pencemaran sumber air, kurangnya infrastruktur, dan perubahan iklim yang mempengaruhi ketersediaan air.

Dalam menghadapi keterbatasan dalam penggunaan sumber daya, ISO 4000 dapat membantu dalam permasahan akses air bersih untuk mewujudkan Indonesia Sehat. 

ISO 4000: Standar untuk Keberlanjutan

ISO 4000 adalah standar internasional yang mengatur praktik terbaik dalam pengelolaan sumber daya air. Standar ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas manusia. Dengan menerapkan ISO 4000, Indonesia dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air, memastikan bahwa air yang tersedia tidak hanya cukup, tetapi juga berkualitas. 

Selain itu, pemanfaatan Nanoteknologi juga digunakan dalam upaya ini. 

Nanoteknologi dalam Penyediaan Air Bersih

Nanoteknologi menawarkan solusi inovatif untuk masalah air bersih. Beberapa aplikasi nanoteknologi yang relevan meliputi:

  1. Filter Air Berbasis Nanomaterial: Penggunaan nanomaterial dalam filter air dapat meningkatkan efisiensi penyaringan dan menghilangkan kontaminan dengan lebih efektif.
  2. Desalinasi: Teknologi nanoteknologi dapat digunakan untuk mengembangkan membran desalinasi yang lebih efisien, sehingga dapat menyediakan air bersih dari sumber air laut.
  3. Deteksi Kontaminan: Nanoteknologi juga dapat digunakan untuk mengembangkan sensor yang dapat mendeteksi kontaminan dalam air secara real-time.

Jadi, dapat disimpulkan untuk mewujudkan akses air bersih di Indonesia adalah tantangan yang kompleks, namun dengan penerapan standar ISO 4000, nanoteknologi, dan teknologi hijau, kita dapat mengambil langkah signifikan menuju pencapaian SDGs No. 6. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan efektif. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki akses terhadap air bersih yang aman dan berkualitas. 

Referensi :

  1. United Nations. (2015). Transforming our world: the 2030 Agenda for Sustainable Development.
  2. ISO. (2020). ISO 4000: Water management.
  3. K. A. K. (2021). Nanotechnology in Water Treatment: A Review. Journal of Environmental Management.
  4. Green Technology. (2022). Sustainable Water Management Practices.

Penulis : Indhie Ziadatul Permata Kusuma - Mahasiswa Rekayasa Nanoteknologi. Fakultas Teknologi Maju dan Multidisplin.  Universitas Airlangga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun