JAKARTA-Independent, Tidak terasa sudah 29 tahun tenggelamnya fery KMP Gurita.
Hari itu, Jumat (19 Januari 1996) jam 20:30 WIB, peristiwa KMP Gurita tenggelam di kawasan  ujung Seukei teluk Balohan Sabang.
KMP Gurita adalah satu-satunya fery yang melintasi rute pelabuhan Malahayati Aceh Besar dengan pelabuhan Balohan Sabang.
Data PUSPIATUR tercatat ada 378 orang penumpang dimana 40 orang ditemukan selamat, 54 orang meninggal dunia dan 284 orang hilang untuk selama-lamanya, termasuk kedua orang tua dari Rachmad Yuliadi.
Untuk mengenang peristiwa kelam pada dunia maritim di Aceh 1996 maka diadakan doa bersama.Â
Warga Sabang dan penumpang lainnya melakukan doa bersama di atas kapal fery KMP BRR pada hari Minggu (19 Januari 2025).
Ada juga pengumunan dari ABK KMP BRR pada Minggu (19 Januari 2025) bahwa ada doa bersama mengenang 29 tahun tenggelamnya KMP Gurita.
Doa bersama dipimpin oleh Tgk.Ibrahim pada jam 08:30 WIB, trip I KMP BRR dari pelabuhan Balohan Sabang menuju pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh.
Cuaca di langit terlihat berawan, di tengah laut cuaca mulai cerah, laut sedikit beralun.
Di tengah acara doa bersama, kapal fery KMP BRR berhenti sejenak dan melakukan putaran di sekitaran posisi tenggelamnya KMP Gurita.