JAKARTA-Independent, Tidak terasa masuk 20 tahun atau 2 dekade terjadinya tsunami Aceh.
Gempa bumi dan tsunami Aceh pada Minggu, 26 Desember 2004, mengakibatkan lebih dari 500.000 jiwa yang tersebar di beberapa negara.
Untuk itulah Unesco bekerja sama dengan BMKG mengelar simposium akhir tahun 2024.
2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium, two decades after 2004, Indian Ocean Tsunami.Â
Kita ketahui bersama bahwa Unesco-IOC (Intergovernmental Oceanographic Commission) adalah Komisi Oseanografi Antarpemerintah.
UNESCO-IOC didirikan pada tahun 1960 adalah sebuah komisi UNESCO yang mempromosikan kerjasama internasional dan berkoordinasi program-program penelitian kelautan, jasa, sistem pengamatan, bahaya mitigasi dan pengembangan kapasitas dalam rangka untuk belajar lebih banyak dan lebih baik mengelola sumber daya alam dan laut dan daerah pesisir.
2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium diadakan di Balee Meuseuraya Aceh dan dibuka secara langsung oleh  Pj Gubernur Aceh, Safrizal, Banda Aceh (Senin, 11 November 2024).
Dalam sambutannya Pj Gubernur Aceh menyatakan bahwa: "Simposium ini sebagai upaya global dalam memperkuat mitigasi bencana tsunami, khususnya di Aceh yang memiliki sejarah kelam dengan tsunami pada tahun 2004."
Tsunami ini mengingatkan kita betapa dahsyatnya kekuatan alam, namun sekaligus menginspirasi lahirnya kolaborasi global dalam meningkatkan sistem peringatan dini dan upaya mitigasi."