Mohon tunggu...
Independent News TV
Independent News TV Mohon Tunggu... Jurnalis - INDEPENDENT NEWS

Rachmad Yuliadi Nasir Independent News TV WhatsApp +62.888.7211.300/ +62.822.7278.8910

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Simposium UNESCO-IOC tentang 2 Dekade Tsunami Aceh

12 November 2024   05:11 Diperbarui: 12 November 2024   07:42 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konfrensi Pers oleh Pj Gubernur Aceh, Safrizal pasca Pembukaan 2nd Unesco-IOC Global Tsunami Symposium (Doc Rachmad Yuliadi Nasir)

JAKARTA-Independent, Tidak terasa masuk 20 tahun atau 2 dekade terjadinya tsunami Aceh.

Gempa bumi dan tsunami Aceh pada Minggu, 26 Desember 2004, mengakibatkan lebih dari 500.000 jiwa yang tersebar di beberapa negara.

Untuk itulah Unesco bekerja sama dengan BMKG mengelar simposium akhir tahun 2024.

2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium, two decades after 2004, Indian Ocean Tsunami. 

Kita ketahui bersama bahwa Unesco-IOC (Intergovernmental Oceanographic Commission) adalah Komisi Oseanografi Antarpemerintah.

UNESCO-IOC didirikan pada tahun 1960 adalah sebuah komisi UNESCO yang mempromosikan kerjasama internasional dan berkoordinasi program-program penelitian kelautan, jasa, sistem pengamatan, bahaya mitigasi dan pengembangan kapasitas dalam rangka untuk belajar lebih banyak dan lebih baik mengelola sumber daya alam dan laut dan daerah pesisir.


2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium diadakan di Balee Meuseuraya Aceh dan dibuka secara langsung oleh  Pj Gubernur Aceh, Safrizal, Banda Aceh (Senin, 11 November 2024).

Dalam sambutannya Pj Gubernur Aceh menyatakan bahwa: "Simposium ini sebagai upaya global dalam memperkuat mitigasi bencana tsunami, khususnya di Aceh yang memiliki sejarah kelam dengan tsunami pada tahun 2004."

Tsunami ini mengingatkan kita betapa dahsyatnya kekuatan alam, namun sekaligus menginspirasi lahirnya kolaborasi global dalam meningkatkan sistem peringatan dini dan upaya mitigasi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun