JAKARTA-Independent, Di akhir bulan Syakban pastilah orang-orang di Aceh pada umumnya dan kota Sabang  pada khususnya ingat peristiwa penting tenggelamnya kapal ferry KMP Gurita. Â
Saat itu kapal ferry KMP Gurita tenggelam di ujung bulan Syakban yaitu pada tanggal 28 Syakban 1416 H, jam 20:30 WIB di teluk Balohan Sabang atau dua hari menjelang bulan suci Ramadhan 1416 H.
Dengan berjalannya waktu maka sudah 22 tahun tenggelamnya kapal ferry KMP Gurita. Kapal tua yang di rancang untuk 210 penumpang ternyata membawa penumpang hingga 378 orang. Dimana 284 orang penumpang kapal ferry KMP Gurita hilang untuk selama-lamanya.
Untuk mencegah terjadinya lonjakan penumpang seperti di awal bulan Ramadhan dan di akhir bulan Ramadhan, banyak penumpang ferry yang menyambut lebaran Idul Fitri dan liburan lainnya pulang pergi Sabang-Banda Aceh maka sudah sepantasnya pemerintah pusat menambah satu kapal ferry yang baru untuk kota Sabang dengan kapasitas 400-500 orang penumpang.
Semoga tragedi tenggelamnya kapal ferry KMP Gurita menjadi kapal ferry yang terakhir tenggelam di teluk Balohan Sabang.
Untuk semua para muslimin dan muslimat korban kapal ferry KMP Gurita termasuk kedua orang tua saya semoga arwahnya diterima disisi Allah SWT dan marilah kita berdoa untuk mereka semuanya dengan mengucapkan Alfatihah sebanyak 7 X...Amin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H