Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cegah Paham Radikalisme dengan Literasi Media

16 Maret 2018   08:40 Diperbarui: 16 Maret 2018   13:13 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Seminar Mencegah Radikalisme

JAKARTA-Independent, Perkembangan Radikalisme dan terorisme sangat pesat sekali. Untuk itulah perlu suatu badan khusus. Pemerintah Indonesia membentuk suatu badan yang bernama BNPT.

BNPT Pusat bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh menghadirkan Seminar tentang "Literasi Digital sebagai Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Di masyarakat," di Banda Aceh 15 Maret 2018.

Para peserta juga diberikan sebuah buku baru tentang Radikalisme yang berjudul,"Memelihara Kearifan Mencegah Radikalisme." Buku ini berisi kumpulan 32 naskah terbaik dari lomba karya tulis jurnalistik "Indepth Reporting."

Buku Terbitan BNPT Tentang Mencegah Radikalisme
Buku Terbitan BNPT Tentang Mencegah Radikalisme
Disini juga diberi arahan dari unsur dewan pers Jimmy Silalahi tentang,"Penguatan Dunia Digital, Manfaat, Dampak Negatif dalam Membentuk Pola Pikir Masyarakat." Ternyata senjata utama paham Radikalisme adalah melalui media sosial.

FKPT Aceh menyatakan akan terus melakukan berbagai upaya dalam mencegah penyebarluasan paham radikal terorisme. Saat ini Prof M Hasbi Amiruddin memimpin sebagai kepala  Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh sejak dilantik pada 20 Februari 2018, menggantikan Prof Yusny Saby.

Pengaruh paham radikal terorisme yang saat ini nyata antara lain bergesernya secara perlahan karakter masyarakat kita yang semula toleran kemudian diubah menjadi intoleran.

Kita harus sadari bersama bahwa terorisme yang marak terjadi dengan latar belakang ideologi tertentu berawal dari interoransi yang kemudian mengalami radikalisasi sehingga berujung pada aksi bom bunuh diri, penyerangan dan kekerasan lainnya.

Permisifitas kepada intoleransi membuka ruang lebar mobilisasi radikalisme gerakan ekstrem yang pada gilirannya berujung pada aksi terorisme.

Hadir juga Kasi Partisipasi Masyarakat BNPT Setyo Pranowo sebagai pembicara kunci mewakili kepala BNPT pusat sekaligus membuka acara seminar dan workshop selama satu hari.

Para Narasumber Seminar Radikalisme
Para Narasumber Seminar Radikalisme
Dalam workshop ini dipilih masalah konten positip di dunia maya oleh Randy Wisnu Permana (Cameo Project/Tim konten kreatif) serta penyampaian hasil rekomendasi dan tindak lanjut memerangi paham radikalisme serta melihat Fenomena terakhir sosial media di provinsi Aceh yang sedang gencar diminati oleh kalangan muda.

Rachmad Yuliadi Nasir (WA:0888.7211.300-FB/tragedi.gurita)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun