JAKARTA-Independent, Belakangan ini Kita sering mendengar kata LITERASI. Tentu saja Literasi menghiasi aneka surat khabar, media online dan elektronika. Tetapi banyak juga orang yang awan dengan kata Literasi ini.
Menurut kamus online Merriam-Webster, Literasi berasal dari istilah latin 'literature' dan bahasa inggris 'letter'. Literasi merupakan kualitas namun lebih dari itu, makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya "kemampuan untuk mengenali dan tahu kemampuan melek huruf/aksara yang di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis. Memahami ide-ide yang disampaikan secara visual (adegan, video, gambar)."
Menurut UNESCO, pemahaman orang tentang makna literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya, dan juga pengalaman. Pemahaman yang paling umum dari literasi adalah seperangkat keterampilan nyata khususnya keterampilan kognitif membaca dan menulis yang terlepas dari konteks di mana keterampilan itu diperoleh dan dari siapa memperolehnya.
Jadi pengertian Literasi yang umum adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis.
Kesimpulannya  maka Literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Berbicara tentang pentingnya Literasi untuk peningkatan SDM Indonesia maka Kampus Unsyiah (FKIP Bahasa Unsyiah) bekerjasama dengan Pusat Bahasa Provinsi Aceh, mengadakan suatu seminar tentang Literasi.
Seminar Nasional ini mengambil tema," Melalui Literasi Kita Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia," di aula FKIP Unsyiah, Senin 30 Oktober 2017.
Dalam Agama Islam sudah diperkenalkan Literasi sejak turunnya Wahyu yang pertama kepada Nabi Muhammad SAW. Surat Al-Alaq merupakan surat ke-96 dalam Al Quran.
Perintah membaca lingkungan alam semesta untuk menemukan siapa sebenarnya Tuhan. Disini dijelaskan Allah SWT menjadikan kalam sebagai alat mengembangkan pengetahuan. "Iqra...bacalah dengan Menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan."
Bagaimana cara agar budaya Literasi dapat tumbuh di lingkungan sekolah, rumah tangga, kampus-kampus dan di berbagai tempat. Budaya Literasi adalah kunci dari kemajuan sebuah bangsa. Bila ingin melihat kemajuan suatu daerah/kampus  maka datanglah ke perpustaan yang ada di tempat itu. Lihat berapa banyak koleksinya dan berapa banyak jumlah pengunjungnya.
Gerakan Literasi harus didukung oleh semua pihak. Di luar negeri suatu keluarga membiasakan diri mereka untuk membaca suatu buku kepada anak balita < 5 tahun sebanyak 1.000 buku.Â