Waktu Jumat menunjukan jam 12:30 WIB, rombongan Wakil Perdana Menteri Turki Fikri Isik telah tiba di masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Protokol masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh mengumumkan kepada para jamaah bahwa setelah shalat jumat akan disampaikan pidato oleh Wakil Perdana Menteri Turki Fikri Isik.
Ada sebuah kata dari Maulana Jalaluddin Rumi, bahwa yang penting itu bukanlah bahasa, tapi bahasa dari hati. "Kemarin saat saya shalat di mesjid Istiqlal Jakarta, saya juga merasakan hal yang sama, saya merasakan bahwa seluruh muslim adalah saudara."
"Kesedihan yang di alami masyarakat Aceh tahun 2004 ketika tsunami juga dirasakan oleh masyarakat Turki, Kesulitan itu telah mempersatukan kita."
Wakil Perdana Menteri Turki Fikri Isik juga menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan dukungan rakyat Aceh terhadap Pemerintahan Turki pada upaya kudeta tahun lalu. "Kita orang mukmin seperti batu bata, demi terciptanya kedamaian di dunia, kita akan terus bekerja sama satu sama lain."
Hubungan baik yang telah lama terjalin akan terus berlanjut hingga masa mendatang. Wakil Perdana Menteri Turki Fikri Isik mengaku tidak akan pernah melupakan jejak kakeknya yang telah lama menjalin hubungan erat dengan Aceh. Ribuan Jamaah di masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dengan tekun mendengar pidato langka yang disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Turki Fikri Isik.
Setelah itu rombongan menuju pendopo Gubernur Aceh untuk makan siang antara Gubernur Aceh, Wakil Perdana Menteri Turki Fikri Isik dan rombongan, tamu VIP lainnya serta para jurnalis. Diadakan juga tukar menukar souvenir. Dari Aceh berupa lada secupak dan siwah. Dari Turki diberikan ceret air khas Turki.
Sedikit disampaikan maksud tujuan kedatangan tamu dari Turki dan dilanjutkan konferensi pres di ruangan tengah pendopo Gubernur Aceh. Turki tertarik berinvestasi dibidang Geothermal dan kopi Gayo Aceh merupakan salah satu kopi yang terbaik di Aceh.
Dua perusahaan Turki yang bergerak dan bidang energi telah melakukan MoU dengan Pemerintah Aceh untuk mengembangakan Proyek Geothermal dan Gas Bumi. Selain itu juga diharapkan agar Wakil Perdana Menteri Turki untuk mengajak para investor Turki lainnya untuk berinvestasi di Aceh.
Perjalanan dilanjutkan ke objek wisata seperti musium tsunami Aceh, perkampungan Turki Di Bitay, kompleks anak Yatim yang dibina Turki serta kembali ke bandara Sultan Iskandar Muda (SIM).