JAKARTA-Independent, Setiap tanggal 30 September pastilah Kita ingat akan peristiwa berdarah pengkianatan PKI atau yang terkenal dengan sebutan G 30 S/PKI. Belakangan ini muncul beragam isu tentang kebangkitan PKI yang mulai menyusup dimana-mana.
Beredar pula gambar-gambar pasukan PKI berlatih di tengah hutan. Ada anggapan orang-orang PKI memesan 5.000 pucuk senjata untuk memberontak.
Masyarakat kaget. Munculan desakan agar film G 30 S/PKI diputar kembali. Sejumlah tempat di tanah air dilakukan pemutaran film lama yang berjudul, "Pengkianatan G 30 S/PKI."
Presiden Indonesia juga nobar atau nonton bareng film "Pengkianatan G 30 S/PKI" ini bersama di Lapangan Markas Korem 061/Suryakencana, Bogor, Jumat 29/09/2017.
Di Banda Aceh juga dilakukan nobar  film "Pengkianatan G 30 S/PKI"  seperti terlihat di gampong Ulee Lheu, gampong Seutui, gampong Nesue.
Para pemuda yang tergabung di KNPI Aceh juga nobar pada 30 September 2017 walaupun sehari sebelumnya pihak KNPI Aceh salah kirim undangan tertulis tanggal 29 September 2017.
Nobar film "Pengkianatan G 30 S/PKI" Â sebagai pelajaran bagi generasi muda tentang sejarah yang pernah terjadi di Indonesia. Selain itu dalam rangka menyebarluaskan fakta-fakta nilai sejarah bagi seluruh anak bangsa, khususnya generasi muda Indonesia.
Dalam sejarahnya, Indonesia mengalami sejarah kelam terkait tragedi yang dilakukan PKI pada bulan September 1965, yakni gerakan upaya pemberontakan dengan menculik dan membunuh para Jenderal TNI dan memasukkannya ke Lubang Buaya.
Fakta berbicara bahwa PKI sudah melakukan dua kali kudeta terhadap negara serta pemberontakan mereka menimbulkan korban yang sangat banyak. Bayangkan jika mereka (PKI) menang, maka Pancasila akan digusur dan NKRI akan berubah menjadi negara komunis yang sangat bertentangan dengan tujuan perjuangan para founding fathers bangsa Indonesia.
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa ada kecendrungan kebangkitan Partai Komunis Indonesia. Hal ini terungkap dalam paparan hasil survei di Kantor SMRC, Jakarta, Jumat (29/9/2017).