Belakangan ini banyak sekali orang yang memiliki ide untuk membuat tren-tren baru yang kemudian di kenalkan lewat media sosial. Memang media social telah menjadi icon dunia untuk penyampaian gagasan dalam segala hal.
Media sosial bahwa menjadi aktivitas rutin yang tidak pernah di tinggalkan oleh banyak orang di setiap harinya.
Kebiasaan ini membuat banyak orang seakan tidak bisa hidup tanpa media sosial. Setiap hari seseorang pasti tidak akan betah jika tidak membuka akun jejaring sosial atau membaut status di berbagai jejaring sosial, seperti facebook, twitter, path, instagram, dan masih banyak lagi.
Media sosial telah mengubah bagaimana masyarakat berkomunikasi. Media sosial bahkan menjadi alat komunikasi yang tidak hanya untuk berkomunikasi namun juga sarana untuk berbagi informasi.
Namun, dengan semua kecanggihan yang ditawarkan oleh media sosial, masyarakat di Indonesia masih belum terlalu sadar akan etika baik atau buruknya suatu teknologi.
Masyarakat di Indonesia masih perlu meningkatkan kesadarannya akan etika penggunaan media sosial. Selain berdampak positif bagi kehidupan individu, keluarga, dan dapat meningkatkan citra dunia usaha, seperti merek dan perusahaan, media sosial pun bisa menimbulkan efek negatif jika digunakan untuk tujuan negatif dengan perilaku yang tidak tepat.
Fenomena inilah yang akhirnya mendorong dicetuskannya "Hari Media Sosial" sejak tahun 2015 oleh Handi Irawan D., CEO Frontier Capital, yang juga penggagas Hari Pelanggan Nasional.
Dengan lahirnya beragam media sosial membuat segelintir orang menjadi hacker. Sudah banyak media sosial dan website-website direntas oleh hacker.
Seperti media sosial facebook akun rachmadbacakoran yang direntas oleh hacker sejak Jumat 24 Maret 2017. Para hacker tersebut melakukan fishing sehingga akun facebook.com/rachmadbacakoran terkunci tidak bisa dibuka hingga sekarang.
Selamat Hari Media Sosial 10 Juni. Mari berbagi informasi positif melalui jaringan media sosial secara bijaksana dan jangan menjadi hacker-hacker yang merugikan orang lain.