Teuku Puteh Pimpin Pemuda Pancasila Provinsi Aceh

JAKARTA-Independent, Selama dua hari dilaksanakan Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII Pemuda Pancasila Provinsi Aceh, di Asrama Haji, Banda Aceh 7-8 Maret 2017.

Bila pada hari pertama diadakan acara pembukaan dan penyusunan rapat pleno maka pada hari kedua dilanjutkan dengan acara sidang pleno, diskusi interaktif, pemilihan ketua Pemuda Pancasila Provinsi Aceh, pelantikan dan penutupan.

Dalam acara diskusi interaktif dibicarakan masalah keamanan Aceh secara global, peredaran senjata api ilegal serta masalah narkoba yang menimpa para pemuda. Hal lainnya adalah masalah komunisme. Sedang berkembang komunisme gaya baru yang harus diwaspadai.

Pasca shalat Ashar maka dilaksanakan sidang pleno yang menyatakan kepengurusan Pemuda Pancasila Provinsi Aceh telah demisioner dan dilakukan pemilihan ketua yang baru. Disini diketahui bahwa ketua Pemuda Pancasila Provinsi Aceh T. Juliansyah Darwin atau Teuku Puteh kembali memimpin.

Dimana pucuk tertinggi Pemuda Pancasila Provinsi Aceh sebagai ketuanya yaitu T. Juliansyah Darwin atau Teuku Puteh. Pada malam harinya setelah makan malam dan shalat Isya dilanjutkan dengan acara penutupan.

Acara malam dihari kedua Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII Pemuda Pancasila Provinsi Aceh, diisi dengan kalam Ilahi, Shalawat Badar, lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, mars Pemuda Pancasila, sambutan, penyerahan pataka, foto bersama dan doa. Dimana T. Juliansyah Darwin atau Teuku Puteh telah secara resmi menjadi ketua Pemuda Pancasila Provinsi Aceh periode 2017-2022.

Pemuda Pancasila Provinsi Aceh harus merapatkan barisan, memperluas jaringan, meningkatkan kapasitas SDM serta merancang program-program terbaik karena Pemuda Pancasila bukanlah sekadar OKP biasa, tapi organisasi masyarakat yang berbasis kader. Langkah-langkah pembenahan organisasi dan peningkatan kapasitas kader harus diperkuat agar kiprah Pemuda Pancasila Provinsi Aceh dapat terus ditingkatkan.

Pemuda Pancasila Provinsi Aceh agar berkontribusi lebih besar dalam mendorong kemampuan para pemuda Aceh untuk menciptakan lapangan pekerjaan dengan mengembangkan inovasi dan ekonomi kreatif, sehingga para pemuda dapat menjadi penggerak ekonomi Aceh.