Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Rencana Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 20 Persen

29 Mei 2016   10:40 Diperbarui: 29 Mei 2016   11:33 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-Independent, Perubahan iklim terus terjadi di seluruh dunia. Hal ini diakibatkan oleh tingkah laku manusia yang menggunakan rumah kaca dan terkenal dengan nama emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Untuk itulah diperlukan pemikiran segala pihak agar penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dapat segera terlaksanakan.

Hal ini dikemukan dalam seminar Internasional “Aceh Commitment for Climate Change: Impact and Challenge” di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Kamis, 26 Mei 2016.

Seminar internasional ini diadakan oleh Bapedal (Badan Pengendalian dampak Lingkungan ) Aceh, dikemukakan bahwa para stakeholder untuk berkontribusi dan berperan aktif serta melakukan aksi nyata terhadap pengurangan emisi GRK 29 persen sebagai target nasional pada tahun 2030 mendatang.

Kita ketahui bersama bahwa Aceh merupakan salah satu hutan terbesar di dunia dan merupakan hutan bagi paru-paru dunia makanya perlu dilestarikan bersama.

Target pemerintah daerah dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) adalah sebesar 7 persen dan akan meningkat menjadi 20 persen bila ada dukungan dari pemerintah pusat dan dari internasional.

Selain itu juga diluncurkan Pilot Project Gampong Iklim atau Proklim yang dipusatkan di empat desa yaitu Ulee Lheue dan Lamteh Banda Aceh, kawasan Iboih Sabang, serta kelitu Aceh Tengah.

Masyarakat Aceh agar mampu menyesuaikan diri dalam kondisi iklim yang berubah serta perlunya komitmen bersama dalam melakukan aksi adaptasi dan mitigasi oleh para stakeholder di Aceh agar berkontribusi dalam penurunan dampak perubahan iklim.

Acara ini juga diikuti oleh para akademisi, LSM, mahasiswa, jurnalis, pemda, serta kalangan yang peduli tentang lingkungan hidup.

Seminar internasional juga membahas berbagai topik seperti: "Kontribusi Nasional terhadap Pembatasan Emisi GRK, Pembiayaan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, Rencana Aksi Mitigasi Nasional Perubahan Iklim dan Proklim, Aksi Adaptasi Sektor Pertanian."

Disini juga diadakan pemutaran film Program Climate Change oleh Bapedal Aceh serta diakhiri dengan voting foto-foto yang masuk 10 besar dan poster-poster tentang lingkungan hidup agar para undangan dapat memilih yang terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun