Mohon tunggu...
Inda Siti Rochmanah
Inda Siti Rochmanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa keperawatan di universitas airlangga surabaya. Saya mendefinisikan diri saya sebagai seorang yang ramah, disiplin, bertanggungjawab, dan mudah bersosialisasi dengan orang baru.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Gastritis Pada Remaja Khususnya Mahasiswa

15 Mei 2024   22:15 Diperbarui: 15 Mei 2024   22:26 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami oleh usia remaja. Apabila kondisi ini dibiarkan, maka dapat bertambah parah dan menyebabkan asam lambung meningkat kemudian membuat luka atau ulkus yang sering dikenal sebagai tukak lambung.

Gastritis adalah peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal yang disebabkan oleh infeksi bacterial Helicobacter pylori ataupun beberapa bahan yang sering dimakan dapat menyebabkan rusaknya sawar mukosa pelindung lambung. Gastritis atau lebih dikenal dengan "maag" adalah peradangan pada organ lambung, lebih tepatnya selaput lendir, yang disertai dengan gejala klinis, seperti mual dan muntah.

Sebagian besar mahasiswa masih menganggap gastritis sebagai penyakit yang ringan dan memiliki gejala umum seperti nyeri pada bagian epigastrium, namun hanya menganggap sebagai hal yang biasa bahkan tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Gejala gastritis sangat bervariasi, diantaranya mual, muntah (kemungkinan disertai darah), cegukan, perut kembung, dan nyeri abdominal.

Gastritis pada remaja khususnya mahasiswa sering diakibatkan oleh kesibukan maupun gaya hidup yang kurang baik dan teratur, sehingga kesehatan dan pola makan terganggu. Selain itu, kegiatan yang dilakukan mahasiswa cukup banyak seperti pengerjaan tugas dari dosen dan juga dengan kondisi kuliah melalui online, kurangnya komunikasi secara langsung di lingkungan sosial yang dapat menimbulkan stres. 

Kondisi stres yang berkepanjangan dapat memicu terjadinya gastritis karena dapat menurunkan aliran darah ke selaput lendir dinding lambung, sehingga mengakibatkan permeabilitas dinding lambung meningkat. Penyebab lain yang dapat menyebabkan gastritis, diantaranya merokok, konsumsi obat-obatan inflamasi nonsteroid, dan konsumsi minuman berkafein maupun beralkohol.

Penyembuhan gastritis pada mahasiswa dapat dilakukan dengan cara mengatur pola makan, menghindari makanan yang dapat mengiritasi lambung, membatasi minuman berkafein dan beralkohol, tidak merokok, dan mengelola stress dengan baik. Sedangkan pengobatan gastritis dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi obat antasida, obat penghambat pompa proton, antibiotic, dan obat pelapis lambung.

Selain itu, beberapa publikasi ilmiah menyebutkan bahwa pola makan yang sehat bergantung pada jumlah, jenis, dan frekuensi makan yang dikonsumsi dapat membantu dalam pencegahan gastritis pada remaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun