Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami oleh usia remaja. Apabila kondisi ini dibiarkan, maka dapat bertambah parah dan menyebabkan asam lambung meningkat kemudian membuat luka atau ulkus yang sering dikenal sebagai tukak lambung.
Gastritis adalah peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal yang disebabkan oleh infeksi bacterial Helicobacter pylori ataupun beberapa bahan yang sering dimakan dapat menyebabkan rusaknya sawar mukosa pelindung lambung. Gastritis atau lebih dikenal dengan "maag" adalah peradangan pada organ lambung, lebih tepatnya selaput lendir, yang disertai dengan gejala klinis, seperti mual dan muntah.
Sebagian besar mahasiswa masih menganggap gastritis sebagai penyakit yang ringan dan memiliki gejala umum seperti nyeri pada bagian epigastrium, namun hanya menganggap sebagai hal yang biasa bahkan tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Gejala gastritis sangat bervariasi, diantaranya mual, muntah (kemungkinan disertai darah), cegukan, perut kembung, dan nyeri abdominal.
Gastritis pada remaja khususnya mahasiswa sering diakibatkan oleh kesibukan maupun gaya hidup yang kurang baik dan teratur, sehingga kesehatan dan pola makan terganggu. Selain itu, kegiatan yang dilakukan mahasiswa cukup banyak seperti pengerjaan tugas dari dosen dan juga dengan kondisi kuliah melalui online, kurangnya komunikasi secara langsung di lingkungan sosial yang dapat menimbulkan stres.Â
Kondisi stres yang berkepanjangan dapat memicu terjadinya gastritis karena dapat menurunkan aliran darah ke selaput lendir dinding lambung, sehingga mengakibatkan permeabilitas dinding lambung meningkat. Penyebab lain yang dapat menyebabkan gastritis, diantaranya merokok, konsumsi obat-obatan inflamasi nonsteroid, dan konsumsi minuman berkafein maupun beralkohol.
Penyembuhan gastritis pada mahasiswa dapat dilakukan dengan cara mengatur pola makan, menghindari makanan yang dapat mengiritasi lambung, membatasi minuman berkafein dan beralkohol, tidak merokok, dan mengelola stress dengan baik. Sedangkan pengobatan gastritis dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi obat antasida, obat penghambat pompa proton, antibiotic, dan obat pelapis lambung.
Selain itu, beberapa publikasi ilmiah menyebutkan bahwa pola makan yang sehat bergantung pada jumlah, jenis, dan frekuensi makan yang dikonsumsi dapat membantu dalam pencegahan gastritis pada remaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H